Masjid Imam Ali di Denmark

Masjid Imam Ali di Denmark

Masjid Imam Ali di Denmark memulai kegiatannya dengan program-program dalam bahasa Denmark, Persia, Arab, dan Inggris di Kopenhagen pada tahun 2000. Saat ini masjid tersebut adalah masjid terbesar di Denmark. Fokus masjid adalah menawarkan layanan kepada Muslim dan non-Muslim yang tertarik pada Islam.

sumber : http://en.wikishia.net

Pada tahun 1994, ketika Pusat al-Mustafa, pusat Islam Lebanon, dan Masjid Muhammadiyah bergabung, kilau pertama pendirian masjid Syiah terbesar di Eropa dibuat. Pada tahun 2001, dengan upaya Sayyid Muhammad Mahdi Khademi, putra Ayatollah Sayyid Husayn Khademi dan bantuan khusus dari otoritas Islam dan Ahl al-Bayt Majelis Dunia, tanah seluas 3000 meter persegi dibeli dan masjid dibangun di sana .

Pada Oktober 2015, masjid Imam Ali secara resmi dibuka di Kopenhagen di Denmark. Ini sekarang adalah masjid Syiah terbesar di negara ini dan memiliki ruang untuk lebih dari 1.500 jamaah. Pekerjaan konstruksi di masjid pertama kali dimulai pada tahun 2009 dan proyek ini telah didukung oleh Federasi Dunia melalui sejumlah donor dermawan dari komunitas syiah.

sumber : http://en.wikishia.net

Sejak masjid pertama kali membuka pintunya, pusat ini terus menyebarkan ajaran AhlulBayt dan mendidik masyarakat setempat tentang Islam Syiah. Sejumlah layanan kini juga tersedia termasuk kelas Islam di Denmark untuk kaum muda, sebuah departemen yang menerbitkan buku-buku Islam di Denmark untuk menyebarkan pesan Ahlulbayt dan terjemahan. Khutbah Jumat ke dalam bahasa Denmark sehingga lebih banyak anggota dari masyarakat memahami apa yang diajarkan dari mimbar. Diperkirakan sekitar 100 orang mengunjungi masjid setiap hari.

sumber : https://en.wikipedia.org

Sejumlah besar kegiatan yang melibatkan komunitas Denmark yang lebih luas juga dilakukan untuk mempromosikan integrasi dan pemahaman yang lebih baik tentang agama Syiah. Ini termasuk kegiatan melalui media dan komite PR serta penggunaan media sosial di mana pusat menjawab pertanyaan baik di Denmark maupun di Farsi untuk menarik minat audiens yang lebih besar. Sejumlah acara antar agama juga telah dilakukan untuk mendukung dialog terbuka dan mempromosikan hubungan eksternal.

Namun, salah satu prestasi terbesar dari masjid Imam Ali sejak dibuka adalah hubungan kuat yang telah dibangun dengan Universitas Kopenhagen. Alhamdullilah, masjid sekarang terlibat dalam menawarkan kursus tentang “Mengetahui Islam Syiah”. Pada saat seperti itu, kursus-kursus ini tidak dapat menjadi lebih penting dan berharga untuk membina hubungan yang kuat dengan komunitas Denmark yang lebih luas. Alhamdullilah, kursus-kursus ini mendapatkan umpan balik yang fantastis dan minat mereka terus bertambah.

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *