Masjid Al Aqroubi

Masjid Al Aqroubi

Masjid sederhana ini dibangun lebih dari 100 tahun yang lalu oleh penyelam mutiara Emirati yang tinggal di Al Khan, sebuah desa nelayan di selatan emirat. Rashid Alaqroubi membangun rumah ibadah, yang kemudian dikenal sebagai Masjid Al Aqroubi, pada tahun 1904, sebelum ditemukannya minyak dan jauh sebelum pembentukan UEA. Dia menginginkan tempat di mana dia dan rekan-rekannya dapat berdoa kapan pun mereka kembali dari laut.

sumber : https://www.thenational.ae

Masjid itu, yang terletak di tepi pantai Al Khan, memiliki lebar sekitar 80 meter. Menaranya terletak sekitar 30 meter dari masjid dan tingginya kurang dari 4 meter.

Mr Alaqroubi, yang pernah menjadi wakil menteri untuk Departemen Kehakiman dan Urusan Islam dan Awqaf, masih memelihara masjid dan membayar untuk renovasi. Masjid dan halamannya yang sederhana dibangun dari batu, karang, dan lumpur yang ditarik dari laut, seperti yang biasa terjadi di daerah itu pada waktu itu, dan dipagari dengan tembok kecil.

sumber : https://www.thenational.ae

Sholat selama bulan-bulan pada musim dingin diadakan di dalam masjid, tetapi di musim panas, sebelum AC dipasang, para jamaah melakukan sholat di luar masjid. Sebuah pohon palem ditanam di tengah halaman untuk memberikan keteduhan bagi mereka. Sulitnya air hanya didapatkan dengan menggali sumur untuk melayani wudhu para jamaah.

Masjid ini memiliki pintu kayu lapuk dan berada di dalam, lentera sederhana menggantung dari balok kayu tradisional yang membentengi langit-langit. Lima pilar beton putih menopang atap dan tiga dari enam jendela berbingkai kayu menghadap ke laut, tempat penyelam mutiara pernah mempertaruhkan hidup mereka.

sumber : https://www.thenational.ae

Masjid tanpa domis itu telah direnovasi dan sedikit dimodernisasi, tetapi yang selalu tersisa adalah semangat komunitasnya. Selama tahun 1940-an dan 1950-an itu akan dikemas setiap hari Jumat, dan pada awal 1970-an pendingin udara dipasang, mendorong orang yang lewat untuk berhenti untuk sholat.

Alaqroubi mengatakan masjid harus diiklankan sebagai situs bersejarah. “Masjid ini berbeda. Itu indah di luar uraian dan keindahan yang saya maksud adalah keindahan spiritual, ”katanya.

“Bayangkan ketika Anda berada di antara tangan Tuhan, Anda membuka mata Anda ke laut, yang merupakan bukti kebesaran, kekuatan dan belas kasihan Tuhan pada saat yang sama. Subhanallah. “

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *