Lagos Central Mosque

Lagos Central Mosque

Lagos Central Mosque adalah masjid jum’at penting di Pulau Lagos dan rumah dari Imam Kepala Lagos. Terletak di sepanjang Nnamdi Azikiwe Street yang sibuk. Masjid saat ini dibuka untuk digunakan pada Mei 1988, menggantikan masjid sebelumnya yang dibangun antara 1908 dan 1913. Imam kepala memimpin layanan jumat di Masjid dan dia adalah penjaga masjid. Selama bertahun-tahun, gelar telah diberikan kepada individu oleh pejabat dewan eksekutif masjid. Judul yang menonjol adalah Baba Adinni, pertama kali dipegang oleh Mr. Runmonkun, dan baru-baru ini dianugerahi A.W. Elias, Wahab Folawiyo dan Abdul Hafiz Abou. Dua pemegang gelar pertama memainkan peran penting dalam pembangunan masjid modern baru

Masjid pusat pertama di Lagos dikembangkan oleh Dewan Muslim Jamat Lagos yang membentuk dewan eksekutif Masjid Pusat Lagos sekitar tahun 1905. Masjid baru selesai dibangun pada Juli 1913 dan melayani komunitas Lagos selama 70 tahun.

Gagasan tentang membangun masjid baru dimulai segera setelah perayaan yubileum emas masjid pusat lama pada tahun 1963. Masjid lama itu dianggap kuno oleh beberapa anggota yang menginginkan bangunan baru yang cocok untuk dakwah sementara beberapa lebih suka perpanjangan dari struktur lama. Awalnya, dana digalang pada tahun 1973 untuk pembangunan ekstensi ke masjid tua dan pembelian properti yang bersebelahan. Rencana itu kemudian ditunda dengan mayoritas anggota lebih memilih bangunan baru, masjid lama akhirnya dihancurkan pada tahun 1983. Anggota kemudian menghadiri shalat Jumat di masjid Alli-Balogun terdekat sampai masjid baru selesai

Dibuka oleh Presiden Babangida pada tanggal 28 Mei 1988, masjid baru ini dibangun oleh G. Cappa Ltd. Masjid ini memiliki empat menara yang menonjol, dua menara kecil dan dua tinggi, yang lebih kecil ditempatkan di atas pintu masuk dan yang lebih tinggi diapit. sayap barat dan timur bangunan. Ruang bangunan sekitar satu hektar dan menghabiskan ruang 50 meter di sepanjang Nnamdi Azikiwe. Pintu masuk gedung yang baru mengarah ke riwaq, ditekankan oleh kolom-kolom berhias dan di sampingnya adalah halaman atau Sahn. Fungsi doa dilayani oleh ruang doa 750 meter persegi dengan kubah utama yang terbuat dari logam yang berdiameter 15 meter dan mencolok di luar karena kelongsong aluminium berlapis emasnya. Ada ruang di bawah bangunan itu untuk lemari besi para almarhum Imam dan anggota terkemuka dan untuk digunakan sebagai drive di garasi. Bangunan ini juga memiliki blok kantor, perpustakaan referensi, pusat Islam, dan apartemen untuk Imam Besar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *