4 Fakta Masjid Agung di Semarang yang Menarik

4 Fakta Masjid Agung di Semarang yang Menarik

Masjid Agung di Semarang adalah Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Masjid paling megah di Kota Semarang ini memiliki kemegahan dan keindahan arsitekturnya. Masjid Agung di Semarang ini memiliki kompleks masjid seluas 10 hektar. Masjid yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai dibangun pada hari Jumat, 6 September 2002 dengan pemasangan tiang pancang perdana oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. H. Said Agil Husen al-Munawar, KH. MA Sahal Mahfudz dan Gubernur Jawa Tengah, H. Mardiyanto, dan diresmikan pada tanggal 14 November 2006 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono.

Di balik kemegahan arsitektur Masjid Agung di Semarang ternyata desain dari Ir. H. Ahmad Fanani dari PT. Atelier Enam Jakarta pemenang sayembara desain MAJT tahun 2001. Kemegahan, keindahan, dan daya pikat bangunan masjid terdapat fakta-fakta yang bisa dibuktikan oleh banyak pengunjung disana.

Bangunan Masjid yang Modern

masjid agung di semarang

sumber : https://estrilook.com/

Masjid Agung di Semarang ini memiliki arsitektur modern dengan perpaduan 3 unsur arsitektur pada bangunannya. Sedangkan, Masjid Agung di Tanah Jawa pada umumnya adalah bangunan masjid dari warisan sebuah kesultanan Islam, sehingga bentuk bangunan masjid sangat kuat unsur budaya Jawa kuno. Mengapa Masjid Agung di Semarang ini memiliki bangungan modern ? Karena Masjid Agung ini di bangun di zaman modern dan bukan peninggalan bersejarah Kota Semarang. Namun, Masjid agung ini mampu menjadi daya tarik banyak pengunjung untuk melakukan ibadah disana dan melihat-lihat kemegahan arsitektur masjid. Masjid Agung Semarang di bangun selain sebagai tempat ibadah juga sebagai tempat wisata di Kota Semarang. Terbukti dengan banyaknya fasilitas bagi pengunjung.

Bangunan masjid modern karena memadukan 3 unsur arsitektur Jawa-TimurTengah-Eropa. Ketiga unsur arsitektur ini tampak pada bagian-bagian bangunan masjid mulai dari atap, menara dan gerbang pada halaman masjid, beserta ornamen-ornamen yang menghiasinya.

6 Payung Ala Masjid Nabawi

sumber : http://traveligitravel.blogspot.com/

Payung raksasa otomatis yang berada di pelataran masjid, memiliki fungsi untuk melindungi jamaah dari terik matahari dan hujan. Masjid yang pertama kali menggunakan payung raksasa pada pelatarannya adalah Masjid Nabawi di Madinah Arab Saudi. Di Masjid Nabawi jumlah payung raksasa ada ratusan, dan ketika payung dibuka maka bentuk payung tersebut menambah kemegahan dari masjid tersebut. Artinya keberadaan payung raksasa ini juga berfungsi menambah gaya estetik masjid. Masjid Agung di Semarang memiliki 6 payung raksasa di pelatarannya. Payung tersebut juga sama fungsinya sebagaimanan pada Masjid Nabawi, yaitu untuk menaungi jamaah dari panas dan hujan, selanjutnya merupakan unsur arsitektur TimurTengah yang sangat indah. Payung raksasa di Masjid Agung Semarang masing-masing memiliki ketinggian 20 meter dengan diameter 14 meter.

Penuh Filosofi pada Desain Bangunan Masjid

sumber : https://jateng.tribunnews.com/

Meniru dari sebuah bangunan kuno yang selalu memiliki makna dalam setiap bagian bangunannya. Begitu juga Masjid Agung di Semarang dengan desain yang banyak filosofinya dalam bagian-bagian bangunan masjid. Contoh pertama, yaitu jumlah 9 air mancur yang terdapat pada pelataran masjid merupakan simbol dari jumlah 9 Wali yang mendakwahkan Islam di Tanah Jawa dahulu, dengan sebutan populer Walisongo. Ada juga jumlah 5 air mancur yang bermakna jumlah 5 Rukun Islam. Simbolisme berikutnya adalah gerbang yang memiliki 25 lengkungan merupakan filosofi jumlah 25 Nabi dan Rosul.

Tanpa disadari oleh banyak pengunjung, payung raksasa yang berjumlah 6 tersebut memiliki arti 6 Rukun Iman, dan lampu-lampu yang berada di masjid adalah simbol alam semesta yang penuh planet bintang yang dimalam hari manusia bisa menyaksikannya dan manusia bagian terkecil yang sangat lemah.

Fasilitas Luar Biasa

sumber : https://www.idntimes.com/

Fakta terakhir Masjid Agung di Semarang, masjid memiliki fasilitas penginapan 23 kamar dengan berbagai kelas yang berbeda. Fasilitas berikutnya adalah terdapat menara pandang dengan teropong canggih yang berada di lantai 19 menara Masjid Agung Semarang. Teropong ini juga digunakan untuk mengamati hilal dalam menentukan awal Ramadhan. Menara dengan ketinggian 99 meter setiap lantainya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Lantai 1 berfungsi sebagai kantor radio DAIS (Dakwah Islam) dan stasiun televisi MAJT TV. Kemudian, lantai 2 berfungsi sebagai museum sejarah masuknya Islam di Pulau Jawa.

Uniknya pada lantai 18 menara berfungsi sebagai restoran yang bisa berputar 360 derajat sehingga pemandangan dari atas Masjid Agung Semarang terlihat sangat jelas dan indah di berbagai sudut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *