MASJID QUBA : Sejarah, Arsitektur, dan Keutamaan

MASJID QUBA : Sejarah, Arsitektur, dan Keutamaan

Masjid Quba di Madinah merupakan masjid petama yang telah di bangun oleh Nabi Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika hijrah dari Mekah ke Madinah pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi. Masjid ini berlokasi di tenggara kota Madinah dengan jarak sekitar 5 km. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama sahabat membangun Masjid ini dengan bentuk sangat sederhana. Karena dahulu dalam bidang arsitektur bangunan belum semaju di masa kekuasaan Bani Umayyah. Namun, Masjid Quba ini di bangun dengan dasar ketakwaan. Hal ini diabadikan dalam Al Quran di Surat At-Taubah ayat 107-108

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِنْ قَبْلُ ۚ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَا إِلَّا الْحُسْنَىٰ ۖ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ

“Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka Sesungguhnya bersumpah: “Kami tidak menghendaki selain kebaikan”. Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).”

لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا ۚ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ

“Janganlah kamu shalat dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalamnya masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS. At-Taubah: 107-108)

Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya mengatakan bahwa ayat ini menunjukkan larangan bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bagi umat Islam supaya tidak tidak shalat di masjid Dhirar selamanya. Dalam ayat ini diperintahkan untuk shalat di Masjid Quba yang dibangun pertama kali di atas ketakwaan yaitu taat kepada Allah SWT dan taat kepada Rasul-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam supaya kaum muslimin bersatu.

Sejarah Masjid Quba

Masjid Quba

sumber : https://www.fahiraidris.id/

Masjid Quba di bangun ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki kota Madinah dalam peristiwa hijrah dari Mekah ke Madinah. Sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membangun Masjid Nabawi, beliau bermalam di tempat Bani Amr bin ‘Auf beberapa belas malam. Di tempat beliau bermalam tersebut dibangunlah masjid pertama dan beliau sholat didalamnya. Masjid ini di bangun pertama kali di kota Madinah dengan dasar ketakwaan yang dikenal dengan Masjid Quba.

Masjid Quba sudah beberapa kali mengalami renovasi sejak masjid ini pertama kali didirikan. Bangunan menara pada Masjid Quba di bangun pertama kali oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Di masa Jazirah Arab menjadi beberapa negara, kemudian Masjid Quba direnovasi oleh keluarga Saud. Selanjutnya pada tahun 1986 masjid ini direnovasi dan diperluas oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz dengan menghabiskan dana sebesar 90juta riyal sehingga Masjid Quba memiliki kapasitas 20.000 jamaah.

Arsitektur Masjid Quba

sumber : https://bobo.grid.id/

Masjid Quba hari ini memiliki bangunan yang sangat megah dan indah. Masjid ini memiliki denah persegi panjang dengan desain di bagian tengah masjid terdapat sebuah area terbuka yang berfungsi supaya cahaya matahari bisa masuk kedalam Masjid Quba sebagai pencahayaan alami di siang hari. Selain itu arsitektur area terbuka ini juga berfungsi sebagai tempat beribadah para jamaah. Agar jamaah merasa nyaman saat beribadah, maka area terbuka masjid ini di pasang semacam kanopi yang terbuat dari bentangan kain yang panjang sebagai penghalau terik matahari di siang hari.

Arsitektur bangunan Masjid Quba di dominasi warna putih.Masjid ini dipercantik dengan menara masjid yang berjumlah empat yang berlokasi di setiap sudut Masjid Quba. Nuansa natural Masjid Quba salah satu faktornya adalah kehadiran burung merpati yang jumlahnya ribuan. Masjid Quba juga telah mengalami beberapa kali rerenovasi, selain memiliki 4 menara masjid, Masjid Quba juga memiliki enam kubah besar dengan masing-masing berdiameter 12 meter, serta memiliki 56 kubah kecil yang berdiameter 6 meter.

Masjid Quba juga memiliki halaman terbuka sangat luas yang berada di sisi depan masjid dan di sebelah timur masjid. Di sebelah halaman Masjid Quba di bangun bangunan toilet dan kamar mandi yang cukup besar untuk memenuhi jumlah jamah yang sangat banyak. Bangunan toilet dan kamar mandi terdiri untuk jamaah laki-laki dan jamaah perempuan dengan bangunan yang berbeda. Jamaah Masjid Quba seperti jamaah Masjid Nabawi, yang berasal dari berbagai negara di dunia.

Masjid Quba memiliki 19 pintu terdiri 3 pintu utama dan 16 pintu lainnya. Tiga pintu utama memiliki daun pintu besar dan pintu ini menjadi tempat masuk para jamaah ke dalam masjid. Dari tiga pintu utama, dua pintu diperuntukkan untuk masuk para jamaah laki-laki sedangkan satu pintu lainnya sebagai pintu masuk jamaah perempuan. Di sebelah ruang utama mesjid terdapat ruangan sebagai tempat belajar mengajar.

Masjid Quba menjadi salah satu tujuan ziarah umat Islam di Madinah karena masjid ini dalam sejarahnya mendapatkan pujian langsung dari Allah Subhanahuwata’ala, dan diabadikan di surah At-Taubah ayat 108: “Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad) shalat di dalamnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin membersihkan diri”. Dalam beberapa hadist sahih kalimat “membersihkan diri” dalam ayat tersebut memang merujuk kepada Ahli Quba (Jamaah masjid Quba generasi awal) yang memang terbiasa membersihkan diri dengan air setelah buang hajat.

Pasar dan Tempat Parkir Yang Luas

Uniknya di Masjid Quba memiliki fasilitas pendukung masjid seperti pasar yang berada di halaman masjid di sebelah selatan masjid. Di dalam pasar ini di jual bermacam aneka oleh-oleh khas kota Madinah. Selain itu terdapat kedai- kedai yang tertata dengan rapi, dan uniknya lagi bagi kamu jamaah dari Indonesia, pedagang disana juga mau menerima pembayaran uang rupiah. Bahkan pedagang disana juga banyak yang mahir berbahasa Indonesia dalam menawarkan dagangannya.

Selain area pasar yang luas, di Masjid Quba juga memiliki fasilitas pendukung masjid lainnya yaitu tempat parkir yang luas yang berada di sisi selatan masjid bersebelahan dengan pasar Quba. Selain itu tempat parkir juga ada di sisi timur masjid bersebelahan dengan toilet dan kamar mandi Masjid Quba. Masjid Quba tampak semakin indah kerena kompleks masjid di sisi barat dan di sisi timur masjdi diapit oleh kebun kurma yang sangat luas.

Museum Ma’raz Al-Iman

Ternyata masih ada lagi fasilitas Masjid Quba yang sangat menarik yaitu Museum Ma’raz Al-Iman. Bangunan museum ini berada di di sebelah barat area parkir selatan masjid. Bangunan museum ini merupakan salah satu dari dua bangunan yang ada di kota Madinah. Museum satunya bernama Al-Madinah Museum yang berlokasi di bekas gedung Stasiun Kereta Api Hejaz di distrik Al-Anbariya sekitar 1 km seberah barat daya Masjid Nabawi. Nama museum Ma’raz Al-Iman adalah salah satu julukan untuk kota Madinah yang telah diberikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Museum Ma’raz Al-Iman pertama kali di buka pada tahun 2013. Museum Ma’raz Al-Iman selalu dipadati oleh pengunjung khususnya di musim haji dan di bulan Ramadan. Museum Ma’raz Al-Iman memiliki beberapa koleksi mulai dari artefak sejarah Islam salah satunya manuskrip kuno, yaitu salinan Sunan Abu Dawud yang sudah berusia lebih dari 800 tahun. Sedangkan naskah aslinya di simpan di gedung King Abdul Aziz Foundation for manuscript di Madinah. Ada juga kitab kuno dari Ibnu Zabalah berasal dari abad ke 3 hijriyah, kemudian kitab suci Al-Qur’an yang ditulis dengan tinta emas berasal dari tahun 1878.

Keutamaan Masjid Quba

sumber : https://umma.id/

Nabi Muhammad SAW sangat mencintai Masjid Quba, hal ini dibuktikan dalam hadis sahih bahwa Rasulullah rutin mengunjungi Masjid Quba. Sehingga dalam sebuah hadis sahih juga dijelaskan tentang keutamaan Masjid Quba, bahwa sholat didalamnya pahalanya seperti pahala ibadah umrah. Keutamaan lainnya Masjid Quba adalah masjid pertama yang di bangun beliau di Madinah dengan di bantu malaikat Jibril dalam meluruskan arah kiblat masjid Quba.

Keutamaan berikutnya Masjid Quba adalah ahli Quba mendapat pujian dari Allah SWT yang telah diabadikan di surah At-Taubah ayat 108: “Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad) bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin membersihkan diri”.

Ketika ayat ini diturunkan, yaitu firman Allah Swt.: “Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri”. Maka Rasulullah mengirimkan utusan kepada Uwaim ibnu Sa’idah untuk menanyakan, “Cara bersuci apakah yang membuat Allah memuji kalian?” Maka Uwaim menjawab, “Wahai Rasulullah, tidak sekali-kali seseorang dari kami, baik lelaki maupun wanita selesai dari buang airnya, melainkan ia membasuh kemaluannya atau pantatnya dengan air.” Maka Nabi Saw. bersabda, “Itulah yang dimaksudkan”.

Masjid Quba dan Jamaah dari Indonesia

sumber : https://news.detik.com/

Biro travel haji dan umroh dari Indonesia pada umumnya menambahkan tujuan kunjungan ketika di Madinah yaitu ke Masjid Quba dan ke beberapa tempat bersejarah lainnya. Dalam ziarah ke Masjid Quba, biasanya banayk dilakukan di pagi hari karena di saat pagi hari pengunjung Masjid Quba masih tidak begitu banyak sehingga lebih leluasa. Jika sudah makin siang maka pengunjung Masjid Quba bisa dipastikan akan sangat padat. Karena banyaknya pengunjung di Masjid Quba, maka untuk mengenali rombongan biasanya menggunakan atribut yang sama supaya lebih mudah untuk mengenali jika ada yang tersesat.

Bagi jemaah haji dan umrah saat mengunjungi Masjid Quba di Madinah, mereka menyempatkan sholat 2 rakaat di dalamnya. Karena sholat di masjid ini juga memiliki keutamaan yaitu pahalanya setara ibadah umroh. Masjid dengan arsitektur megah ini dulunya sebuah bangunan masjid yang sederhana yang di bangun pertama kali oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam saat hijrah dari Makkah ke Madinah. Lokasinya di pinggir kota Madinah.

Pelajaran Dari Masjid Dhirar Dan Masjid Quba

Sejarah Masjid Quba selalu disandingkan dengan sejarah tentang keberadaan Masjid Dhirar. Jika pembangunan Masjid Quba di bangun atas dasar ketakwaan, Namun sebaliknya Masjid Dhirar di bangung atas dasar kemunafikan yang ingin memecah belah umat Islam. Hal ini telah diceritakan kisahnya di dalam Al Quran dalam surah At-Taubah ayat 107-110.

Allah Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِنْ قَبْلُ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَا إِلَّا الْحُسْنَى وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ (107) لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ (108) أَفَمَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى تَقْوَى مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ أَمْ مَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَانْهَارَ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ (109) لَا يَزَالُ بُنْيَانُهُمُ الَّذِي بَنَوْا رِيبَةً فِي قُلُوبِهِمْ إِلَّا أَنْ تَقَطَّعَ قُلُوبُهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (110)

Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka Sesungguhnya bersumpah: “Kami tidak menghendaki selain kebaikan.” Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).(107)

Janganlah kamu bersembahyang dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalamnya masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.(108)

Maka apakah orang-orang yang mendirikan masjidnya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang- orang yang zalim.(109)

Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (110) (QS. At-Taubah: 107-110)

Dalam beberapa ayat Al Quran di atas terdapat beberapa pelajaran yang bisa diambil hikmahnya dalam kehidupan setelahnya hingga nanti di hari kiamat.

  • Masjid yang di bangun dengan tujuan untuk mengganggu dan memecah belah umat Islam, sangat terlarang untuk kita umat Islam beribadah didalamnya. Dan bangunan masjid tersebut wajib dihancurkan sebagaimana Nabi Muhammad SAW menghancurkan Masjid Dhirar.
  • Secara kontekstual dhiror bisa diartikan sebuah kelompok ataupun golongan yang didalamnya memiliki niat tidak baik kepada umat Islam, maka kelompok ini tidak wajib diikuti. Dan jika memiliki kemampuan orang beriman harus menghancurkan kelompok ini dengan cara membubarkan atau melarang munculnya kelompok ini dalam tatanan kemidupan umat Islam.
  • Ahlul dhirar ini sekarang bisa digambarkan orang-orang yang mengaku Islam, namun dalam kehidupan sehari-harinya tidak menjalankan perintah sesui dengan tuntunan syariah. Dan orang-orang ini selalu menetang yang berbau syariah atau arab. Jika di masa Nabi SAW, ahlul dhirar adalah orang-orang munafik yang ditunggangi oleh musuh-musuh Islam salah satunya adalah orang-orang Yahudi bertujuan ingin menghancurkan Islam. Saat inipun juga demikian realitanya.
  • Sebaliknya, orang beriman diperintahkan oleh Allah SWT untuk memakmurkan masjid yang di bangun atas dasar ketakwaan, yang didalamnya terdapat orang-orang yang selalu memperjuangkan agama Islam dengan jiwa dan hartanya. Secara kontektual pelajaran tentang masjid Quba di saat ini adalah selalu memakmurkan masjid yang didalamnya selalu berbicara tentang kemaslahatan umat Islam. Namun, hal ini justru mendapatkan tantangan yang besar dari kalangan umat Islam sendiri dengan melebeli radikal.
  • Pelajaran berikutnya tentang Masjid Dhirar adalah bahwa kemaksiatan akan menjauhkan dirinya dari Allah SWT. Seperti pada ahlul dhirar yang selalu bermaksiat kepada Allah SWT.
  • Sedangkan pelajaran tentang Masjid Quba yang di bangun di atas ketakwaan, maka akan penuh dengan keberkahan dan lebih dicintai oleh Allah SWT.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *