Masjid Kobe – Jepang

Masjid Kobe – Jepang

Masjid Kobe atau bisa disebut dengan “Kobe Muslim Mosque” atau “Kobe-Kaikyo-Jiin” atau juga disebut dengan “Kobe-Mosuku” merupakan sebuah masjid yang pertama kali didirikan di negeri sakura tersebut. Masjid ini bahkan bisa dibilang sebagai “Masjid Ajaib”, karena dapat bertahan dari dua bencana besar yang menimpa kota kobe.

Insiden pertama terjadi pada saat Perang Dunia II, pada saat hujan bom dilakukan oleh tentara sekutu yang meluluhlantakkan kota Kobe, dan hanya menyisakan satu bangunan yang masih berdiri kokoh yaitu Masjid Kobe.

masjid kobe

Insiden kedua adalah pada tahun 1995, persitiwa yang terkenal dengan “Great Hanshin Earthquake”, sebuah gempat berkekuatan 7,3 SR mengguncang kota kobe pada tanggal 17 Januari 1995. Gempa Bumi dengan kekuatan besar tersebut meluluhlantakkan Kota Kobe, menghancurkan 180,000 lebih bangunan dan menelan ribuan korban jiwa, 35,000 orang terluka, serta 300,000 orang kehilangan rumah dan tempat tinggalnya. Tapi ajaibnya, lagi-lagi Masjid Kobe menjadi satu-satunya bangunan yang tidak terkena efek apapun dan masih kokoh diantara puing kehancuran kota kobe. Bahkan, masjid ini sempat menjadi tempat pengungsian sementara untuk masyarakat Jepang sekitarnya.

Sejarah Berdirinya Masjid Kobe – Jepang

Kebutuhan tempat ibadah untuk komunitas muslim di Kobe mulai mencuat pada sekitar tahun 1920-an, ketika itu umat muslim yang berada di Kota Kobe sudah semakin bertambah. Pada tahun 1928, dibentuk sebuah komite masjid kobe yang terdiri dari beberapa muslim india, beberapa pedagang dari Mesir dan Saudi Arabia dna lain sebagainya.

Dari tahun tersebut, pengumpulan dana untuk pembangunan masjid mulai dilakukan, dan membutuhkan waktu 5 hingga tahun untuk mendapatkan dana yang cukup untuk melakukan pembangunan.

masjid kobe

Akhirnya, pada tanggal 30 November 1934 Ketua Komite Masjid, Ferozuddin, salah seorang pengusaha india yang kaya raya menghibahkan sejumlah dana senilah 66,000 Yen untuk keperluan pembangunan masjid. Lalu setelah mendapatkan uang tersebut, pihak Komite kemudian membeli sebidang tanah yang saat ini menjadi tempat berdirinya masjid ini.

Peletakan batu pertama untuk menandai dimulainya pembangunan masjid ini dilakukan oleh Muhammad Bochia, yaitu penanggung jawab utama atas didirikannya Masjid Kobe tersebut. Rancangan Masjid Kobe diserahkan kepada Arsitek Jan Josef Svagr yang berasal dari Republik Czech. Pemilihan desain pun dilakukan dan Josef memutuskan untuk menggunakan arsitektur khas Turki Usmani, dengan ciri khas kubah yang besar dan menara yang menjulang tinggi dengan ujungnya yang lancip.

interior masjid kobe

Kontraktor yang disewa untuk pembangunan masjid ini adalah kontraktor asli jepang yaitu Takenaka Construction Company, dan pembangunan membutuhkan waktu 1 tahun lamanya. Tepatnya pada tanggal 02 Agustus 1935 masjid tersebut secara resmi dibuka oleh Ferozuddin, Ketua Komite Muslim pada saat itu, disaksikan ratusan jamaah muslim dari berbagai bangsa seperti India, Rusia, China, Turki, Jawa, Jepang, Mesir dan juga Afghanistan. Setelah menyampaikan sebuah sambutan singkat, Ferozuddin kemudian membuka pintu masjid dan langsung menuju menara disamping bangunan utama untuk mengumandangkan adzan sholat jum’at, karena pada saat peresmian dilakukan merupakan hari jum’at.

Pada saat itu, Islam bukanlah merupakan sebuah agama yang diakui secara resmi oleh pemerintah, karena itu akta kepemilikan Masjid Kobe tidak dapat dicantumkan nama sebuah masjid, namun dicantumkan secara personal. Akhirnya, Ferozuddin sebagai penyumbang terbesar mengambil tanggung jawab untuk mengurus seluruh akta kepemilikan masjid tersebut, meski masih diatasnamakan dirinya.

Keseluruhan biaya konstruksi masjid ini menghabiskan dana sekitar 118,000 yen, dan berasal dari berbagai sumbangan dari para pengusaha dan saudagar kaya India dan Timur Tengah. Lalu dilanjutkan ke pembangunan fasilitas gedung sekolah, pagar dan fasilitas lainnya yang menghabiskan dana 87,000 yen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *