Masjid Arsitektur China di Indonesia

Masjid Arsitektur China di Indonesia

Akulturasi budaya sering sekali mampu melahirkan berbagai bangunan yang memiliki arsitektur yang sungguh mengagumkan. Terutama di Indonesia yang kaya akan budaya telah melahirkan bangunan dengan arsitektur megah dan mengagumkan. Salah satu yang dapat kita temukan di Indonesia yaitu banyaknya bangunan Masjid yang memiliki arsitektur China.

Awalnya sejak zaman Kerajaan Majapahit, orang China merupakan salah satu yang dikenal sebagai penyebar agama Islam di Indonesia. Masjid mana saja yang memiliki arsitektur China, sudah mulai penasaran? Nah, berikut ini bangunan masjid yang memiliki arsitektur China yang ada di Indonesia.

1.Masjid Cheng Ho di Surabaya

Masjid Cheng Ho di Surabaya

Masjid Muhammad Cheng Ho atau yang lebih dikenal dengan Masjid Cheng Ho ini merupakan Masjid pertama di Indonesia yang menggunakan gaya arsitektur China. Masjid Cheng Ho terletak pada jalan Gading No.2 Ketabang, Genteng, Kota Surabaya. Masjid yang kaya akan ornamen khas negeri Tirai Bambu ini didirikan sebagai bentuk penghormatan terhadap Laksamana Cheng Ho. Beliau merupakan seorang bahariawan muslim China yang menyebarkan agama Islam di bumi Indonesia.

Pada langit-langit masjdi Cheng Ho ini terdapat ornamen kaligrafi yang bertulisan Allah yang terletak pada sebuah bidang berbentuk segi delapan. Unsur angka delapan ini dipilih karena dianggap tidak memiliki sudut mati seperti pada angka lainnya. Pada sudut dinding sebelah utara terdapat relief sang Laksamana Cheng Ho dan lengkap dengan miniatur kapalnya.

Masjid Cheng Ho ini didominasi oleh kombinasi warna kuning dan hijau yang semakin memperkuat kesan bangunan seperti klenteng atau wihara. Bentuk kubah Masjid Cheng Ho ini memiliki ornamen tiga tingkat yang semakin mempertegas adanya unsure budaya China. Namun pandangan mata yang menganggap bangunan ini sebuah klenteng akan terbantahkan dengan adanya lafad “Allah”.

Masjid Cheng Ho ini pertama kali mulai di bangun pada tahun 2001. Pembangunan ini diprakasai oleh para sesepuh, pengurus Islam Tionghoa Indonesia, penasehat dan pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia di Jawa Timur. Proses pembangunan Masjid Cheng Ho ini selesai pada tahun 2003 dan diresmikan oleh Prof. Dr. Said Agil Husin Al Munawar, sebagai Menteri  Agama Republik Indonesia.

2.Masjid Tan Kok Liong di Bogor

Tan kok bogor

Masjid Tan Kok Liong ini merupakan salah satu dari sekian banyak masjid di Indonesia yang pembangunannya mengandung arsitektur Tiongkok. Secara sepintang memang tidak seperti bangunan masjid yang ada pada umumnya melainkan masjid ini dibangun dengan mengadopsi gaya arsitektur di era dinasti Ching di China.

Masjid Jami’ Tan Kok Liong ini merupakan bagian dari komplek Pondok Pesantren Terpadu At-Ta’ibin. Pendiri masjid ini adalah Mohammad Ramdan Effendi, beliau merupakan seorang mantan napi yang kini telah sukses menjadi da’I dan seorang pengusaha. Nama Tan Kok Liong ini di ambil dari nama beliau saat masih usia anak-anak.

Rancangan bangunan masjid Jami’Tan Kok Liong ini dibuat oleh beliau sendiri yang memiliki tiga lantai dengan ukuran 16 x 20 m. Bangunan masjid ini di bangun menyerupai dengan klenteng dari pada dengan bangunan masjid pada umumnya. Dominasi warna merah menyala,  dan ornamen naga mampu menambah kekentalan nuansa Tiongkok.

3.Masjid Al Mahdi di Magelang

Al Mahdi di Magelang

Masjid Al-Mahdi sudah diresmikan pada tahun 2017 ini memiliki nuansa Tionghoa yang kini semakin ramai dikunjungi oleh masyarakat luas. Yang mengunjungi pun tidak hanya warga sekitar, namun sudah banyak jamaah luas di luar daerah.

Masjid Al-Mahdi ini dibangun oleh warga keturunan China yang bernama Giok Yong. Beliau merupakan seorang mualaf yang masuk agama Islam sejak berusia 11 tahun dan kemudian berganti nama menjadi Mahdi.

Kwee Giok yang kini berusia 47 tahun ini juga yang selalu mengisi berbagai kajian di masjid Al-Mahdi. Kegiatan yang beliau lakukan yaitu seperti mengisi kultum waktu menjelang magrib dan setelah sholat shubuh, shalat berjamaah dan tadarus Alquran.

Memang kalau di lihat dari jauh Masjid Al-Mahdi ini sekilas seperti kelenteng. Kalau kita melihatnya lebih dekat maka bangunan mengagumkan tersebut adalah sebuah masjid dengan berbagai ornamen bernuansa Islam. Terdapat kaligrafi dan tentunya ada mimbar serta tempat untuk melaksanakan shalat berjamaah. Di tempat ini juga terdapat sebuah pesantren kilat untuk anak SD sampai jenjang perguruan tinggi.

4.Masjid Cheng Ho di Palembang

Cheng Ho di Palembang

Masjid Cheng Ho tidak hanya ada di Surabaya saja, ternyata Masjid Cheng Ho juga ada di Palembang. Adanya bangunan masjid ini sebenarnya bertujuan untuk menjaga hubungan baik antara masyarakat Palembang dengan Tionghoa. Selain itu Masjid Cheng Ho ini didirikan untuk memperdalam dan mengamalkan ajaran agama Islam ke seluruh umat.

Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho ini berada di Kompleks Perumahan Amin Mulia, Jakabaring. Masjid ini dibangun berdasarkan oleh prakarsa Persatuan Islam Tionghoa Indonesia di Palembang. Bangunan masjid ini berbeda dengan bangunan masjid lainnya. Masjid Cheng Ho ini sangat kental dengan nuansa Tiongkok.

Apabila anda berkunjung ke Masjid Cheng Ho maka akan menyaksikan warna dominan merah yang sangat dominan dengan budaya Tionghoa. Arsitekturnya juga sangat terlihat  pada daun pintu yang ada pada pintu utama masjid. Didukung dnegan berbagai ornamen yang sangat kental dengan budaya China. Masjid Cheng Ho ini mampu menampung jamaah hingga 500 orang.

5.Masjid Al-Imtizaj di Bandung

Al-Imtizaj di Bandung

Apabila suatu bangunan masjid dibangun dengan gaya yang tidak biasanya, maka hasilnya akan semakin menarik dan mampu menarik pertahian banyak orang. Seperti yang terjadi di kota Bandung, terlintas terdapat bangunan seperti kelenteng. Namun setelah didekati maka terdapat tulisan Masjid Al-Imtizaj. Maka setelah itu anda akan menyadari bahwa bangunan tersebut merupakan tempat ibadah umat Islam.

Masjid Al-Imtizaj ini lokasinya berada di Jalan ABC No.8 Banceuy, Bandung. Masjid ini sangat kental sekali dengan budaya Tiongkok. Dari bentuk dan gaya arsitektur lengkung maka ini nyata ciri khas diri bangunan China.

Pemilihan warna kuni, merah dan emas yang memiliki makna kemakmuran bagi etnis Tionghoa sangat mendominasi bangunan masjid tersebut. Terdapat hiasan lampion yang berwarna merah juga Nampak bergelantungan di dalam dan luar area masjid. Yang Nampak unik pada masjid ini adalah terdapat sebuah cawan yang berukuran besar dan berwarna emas yang berfungsi sebagai tempat wudhu. Dengan adanya cawan tersebut semakin mengentalkan adanya pengaruh budaya China di dalam proses pembangunan masjid tersebut.

Masjid Al-Imtizaj ini secara resmi dibuka pada tanggal 6 Agustus 2010 oleh mantan Gubernur Jawa Barat R.Nuriana. Masjid ini memiliki kapasitas sekitas 200 jamaah. Keberadaan masjid ini bertujuan untuk menyatukan para komunitas muslim Tionghoa yang semakin banyak bermunculan khususnya di Kota Bandung.

Demikianlah beberapa masjid di Indonesia yang mengandung arsitektur Tionghoa. Tentu keberadaan masjid ini bertujuan untuk menyatukan masyarakat pribumi dan masyarakat Tionghoa yang beragama Islam. Sehingga terbentuklah umat muslim yang damai dan sejahtera. Nah, dari lima masjid tersebut manakah yang sudah pernah anda kunjung?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *