MASJID Al AQSA : Sejarah, Arsitektur Dan Keistimewaan

MASJID Al AQSA : Sejarah, Arsitektur Dan Keistimewaan

Masjid Al Aqsa di Pelestina merupakan salah satu bangunan utama pada kompleks Masjid Al Aqsa dengan memiliki ciri khas kubah yang berwarna abu-abu. Sebenarnya seluruh kompleks Masjid Al Aqsa ini adalah bangunan Masjid Al Aqsa yang terdiri beberapa bangunan didalamnya seperti Masjid Kubah Batu, Mushalla Al Marwani, Kubah Al Mi’raj, Kubah As Silsilah, Kubah An Nabi, dll.

Masjid Al Aqsa di Pelestina pertama kali di bangun oleh Amirul mukminin Umar bin Khaththab. Namun, setelah terjadi peristiwa gempa bumi, masjid ini di bangun kembali di masa khalifah Abbasiyah Al-Mansur pada tahun 754 Masehi. Kemudian masjid ini direnovasi oleh Al-Mahdi pada tahun 780 Masehi. Pada tahun 1033 Masehi terjadi kembali gempa bumi yang dahsyat menghancurkan sebagian bangunan Masjid Al Aqsa. Dua tahun kemudian setelah terjadinya gempa bumi khalifah Fatimiyyah Ali azh-Zhahir merenovasi masjid ini menjadi seperti bangunan saat ini

Ketika Palestina dikuasai oleh tentara salib pada tahun 1099, bangunan Masjid ini digunakan sebagai istana dan gereja. Kemudian Palistina dapat ditaklukan kembali oleh Salahuddin dan dikembalikan lagi fungsinya sebagai masjid. Setiap dinasti Islam selalu merenovasi Masjid Al Aqsa hingga menjadi bangunan yang sekarang terlihat saat ini.

Pada peristiwa pembakaran Masjid Al Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969 juga mengakibatkan terbakarnya mimbar Salahuddin Al Ayyubi, kemudian Kerajaan Yordania menggantinya dengan mimbar baru. Masjid ini salah satu masjid suci di dunia setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Sejarah

masjid al aqsa

sumber : https://www.merdeka.com/

Masjid Al Aqsa ini berupa sebuah kompleks bangunan yang di dalamnya ada bebera bangunan dan disebut Al-Haram Asy-Syarif (tanah suci yang mulia). Kompleks Masjid Al Aqsa bagi umat Yahudi dan Kristen dikenal dengan sebutan Bait Suci (Temple Mount). Masjid suci ketiga umat Islam ini merupakan tempat Nabi Muhammad SAW melakukan Isra’ mi’raj. Selain itu Masjid ini menjadi kiblat pertama kali umat Islam selama 17 bulan kemudian diganti ke Ka’bah Mekah.

Masjid ini awalnya didirikan oleh Umar bin Khattab, salah seorang Khulafaur Rasyidin. Kemudian direnovasi di masa khalifah Umayyah Abdul Malik dan pembangunan dislesaikan pada masa pemerintahan Al-Walid tahun 705 Masehi. Masjid Al Aqsa pernah mengalami kehancuran akibat bencana gempa bumi pada tahun 746 M. Kemudian Masjid Al Aqsa di bangun kembali pada tahun 754 oleh khalifah Abbasiyah Al-Mansur. Selanjutnya dienovasi pada tahun 780 oleh Al-Mahdi. Peristiwa gempa bumi terjadi kembali pada tahun 1033 M dengan menghancurkan sebagian bangunan Masjid Al Aqsa. Sehingga Masjid Al Aqsa di bangun kembali oleh khalifah Fatimiyyah Ali Azh-Zhahir.

Arsitektur

Bangunan Masjid Al Aqsa berada di sisi selatan yang memiliki kubah warna perak. Masjid ini memiliki denah persegi dengan luas 35.000 meter persegi. Masjid Al Aqsa memiliki kapasitas sekitar 5.000 jamaah. Masjid Al Aqsa memiliki arsitektur bangunan yang megah dan indah. Kemegahan dan keindahan arsitektur bangunan masjid ini di dukung oleh bagian-bagian bangunan masjid yang menakjubkan.

Kubah

Kubah Masjid Al Aqsa merupakan arsitektur khas Islam, berbeda dengan kubah batu yang sangat dominan bergaya arsitektur Romawi. Kubah pertama Masjid Al Aqsa di bangun oleh Abdul Malik bin Marwan, namun kubah ini sudah tidak ada. Kemudian kubah Masjid Al Aqsa di bangun oleh Ali azh-Zhahir yang terbuat dari lapisan enamel timah. Setelah perang dunia kedua, pada tahun 1969 barulah kubah Masjid Al Aqsa di bangun dengan material beton yang dilapisi aluminium yang dianodisasi. Dan terakhir kali pada tahun 1983 lapaisan aluminium pada kubah masjid ini diganti dengan timah untuk mengembalikan lagi desain awalnya saat di bangun Ali azh-Zhahir.

Uniknya kubah Masjid Al Aqsa di bangun di depan mihrab pada masa Umayyah dan Abbasiyah. Dan desain seperti ini juga terdapat di Masjid Umayyah di Damaskus dan Masjid Besar Sousse. Interior kubah Masjid Al Aqsa di cat sesuai dekorasi pada abad ke-14. Karena pada tahun 1969 terjadi kebakaran, maka dicat kembali dengan teknik trateggio sehingga bisa kembali seperti semula.

Fasad dan Serambi

Fasad Masjid Al Aqsa di bangun oleh khalifah Fatimiyah Al-Mustanshir pada tahun 1065 M, dengan desain di sisi depan aga pagar langkan berupa lorong-lorong beratap (arkade) dengan tiang-tiang kolom kecil. Ketika Tentara Salib menguasai Palestina, fasad masjid ini dihancurkan. Setelah Masjid Al Aqsa bisa direbut kembali, maka bagnunan fasad di bangun kembali oleh dinasti Ayyubiyah.

Selain di bangun kembali, fasad masjid juga mendapat tambahan pemasangan ubin pada dinding fasad. Ada empat belas lengkungan batu di sepanjang fasad dan material ini diambil dari bekas bangunan-bangunan di masa tentara salib yang bergaya arsitektur Romawi. Kemudian di masa dinasti Mamluk, fasad ini ditambahkan lengkunagn-lengkunagn terluar. Sehingga pintu masuk Masjid Al Aqsa adalah melalui lengkungan tengah pada fasad itu.

Ada juga bangunan serambi yang berada di bagian atas fasad masjid. Serambi bagian tengah di bangun oleh Ksatria Templar saat Palestina dikuasai oleh tentara salib. Namun, menurut pendapat lain serambi itu di bangun atas perintah Al-Muazzam kemenakan Shalahuddin pada tahun 1217.

Interior

sumber : https://news.detik.com/

Interior Masjid Al Aqsa sangat indah dengan desain arsitektur yang tinggi. Pada masjid ini terdapat tujuh lorong yang ditunjang dengan tiang-tiang melengkung, dan juga terdapat ruangan kecil tambahan di bagian barat dan timur bangunan masjid ini. Interior Masjid Al Aqsa memiliki 121 jendela kaca patri yang di bangaun pada masa dinasti Abbasiyah dan Fatimiyah. Pada ruang utama masjid ini ada 45 tiang kolom, 12 tiang kolom ini terbuat dari batu sedangkan sisa yang berjumlah 33 tiang kolom ini berbahan marmer putih. Sususnan tiang kolom ini tampak kokoh dengan ukuran diameter 30,6 cm dan tinggi 54 cm

Mimbar

Mimbar Masjid Al Aqsa di buat oleh Akhtarini, yaitu pengrajin yang berasal dari Aleppo. Pembuatan mimbar ini atas perintah dari Sultan Nuruddin Zengi. Mimbar ini adalah sebuah hadiah dari Sultan Nuruddin Zengi karena telah membebaskan Palestina. Uniknya, pengerjaan mimbar ini butuh waktu yang lama yaitu 6 tahun dari tahun 1168-1174 M.

Mimbar masjid ini terbuat dari gading dan kayu yang dipahat dengan detail. Ornamen kaligrafi Arab dan ornamen berbentuk geometris dan bunga terukir pada sisi-sisi kayu mimbar Masjid Al Aqsa. Sayangnya mimbar ini hancur atas ulah Rohan pada tahun 1969 karena membakarnya. Kemudian mimbar yang bersejarah ini diganti dengan mimbar lain dengan ornamen yang lebih sederhana.

Desain mimbar baru Masjid Al Aqsa dibuat oleh Jamil Badran dengan meniru replika mimbar Salahuddin. Pengerjaan mimbar pengganti ini juga membutuhkan waktu yang lam juga yaitu selama lima tahun. Pengerjaan mimbar ini dilakukan di Yordania selama empat tahun, dengan menggunakan metode kuno dalam pengukiran kayu, menggabungkan potongan-potongan dengan pasak dan bukan paku, tetapi menggunakan pencitraan komputer untuk desain mimbarnya.

Air Mancur Tempat Wudu

Air mancur tempat wudhu Masjid Al Aqsa bernama Al Kas yang memiliki arti mangkuk. Air mancur ini berada di sisi utara diantara Masjid Al Aqsa dan Kubah Batu. Bagi umat Islam, berwudhu adalah cara bersuci dari hadas kecil sebelum melakukan ibadah sholat di dalam Masjid Al Aqsa. Air mancur tempat wudhu ini ini pertama kali di bangun pada masa dinasti Umayyah pada tahun 709 M. Kemudian antara atahun 1327-1328 M, Gubernur Tankiz memperbesar air mancur ini agar bisa digunakan jamaah yang lebih banyak. Air mancur ini tidak sekedar untuk berwudhu saja, tetapi juga untuk diminum.

Dulu air mancur ini berasal dari kolam salomo yang terletak dekat Betlehem. Namun, saat ini air mancur tersebut berasal dari sumber air kota Yerusalem. Renovasi yang dilakukan pada Al Kas di abad 20 dengan menambahkan kran air dan tempat duduk dari batu. Sedangkan air mancur Qasim Pasya yang berada di sebelah utara masjid di bangun di masa dinasti Utsmaniyah sekitar tahun 1526. Air mancur ini digunakan untuk wudhu dan minum hingga tahun 1940an, setelah itu air mancur ini hanya sebagai monumen saja.

Keistimewaaan Masjid Al Aqsa

sumber : https://www.expedia.co.id/

Tempat suci ketiga bagi umat Islam yang berada di Palestina ini memiliki beberapa keistimewaan yang luar biasa. Sehingga Masjid Al Aqsa hingga saat ini diperjuangkan oleh umat Islam agar kembali lagi ke pangkuan umat Islam. Karena saat ini Masjid Al Aqsa dikuasai oleh Yahudi dan mereka mencoba untuk menghancurkannya. Apa saja keistimewaan Masjid Al Aqsa sehingga diperjuangkan oleh umat Islam ? Mari kita cek beberapa keistimewaan Masjid Al Aqsa di bawah ini.

Kiblat Pertama Bagi Umat Islam

Rasulullah SAW dan umatnya sebelum ada perintah dari Allah SWT untuk merubah arah kiblat ke Ka’bah Mekah, sholat yang dilakukan menghadap Masjid Al Aqsa atau Baitul Maqdis. Perintah sholat menghadap ke Ka’bah di Masjidl Haram ada di QS Al Baqarah ayat 44.

Allah berfirman:

“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu mengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkahlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya, dan Allah sekali-kali tidak lengah dengan apa yang mereka kerjakan.”

Sejak ayat itu turun, maka sholat selamanya menghadap kiblat ke Ka’bah di Masjidil Haram Mekah. Perintah ini turun ketika Rasullulah SAW dan para shahabat sedang megerjakan sholat dan seketika itu Rasulullah merubaha arah kiblat dari Masjid Al Aqsa ke arah Masjidil Haram.

Masjid Kedua Yang Diletakkan Allah Di Muka Bumi

Masjid Al Aqsa menjadi masjid kedua yang diletakkan Allah dimuka bumi ini bukanlah keberadaan bangunan masjid itu sendiri. Tetapi ini berdasarkan dari sebuah hadis dari Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ahmad. Dalam hadis ini,

Abu Dzar pernah bertanya, “Wahai Rasulullah, masjid apakah yang pertama diletakkan oleh Allah di muka bumi?” Beliau bersabda “Al Masjil Al Haram”. Abu Dzar bertanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau bersabda “Kemudian Al Masjid Al Aqsha. Berkata Abu Muawiyah “Yakni Baitul Maqdis”. Abu Dzar bertanya lagi “Berapa lama antara keduanya?” Beliau menjawab “Empat puluh tahun”

Keberadaan Masjid Al Aqsa sudah ada sejak masa Nabi Adam, As. Masjid ini kemudian dibangun oleh para nabi setelah nabi Adam as setelahnya, terutama nabi nabi yang diutus untuk kaum Bani Israil. Seperti Nabi Yaqub bin Ishaq hingga dilanjutkan keturunan berikutnya Nabi Daud, dan di renovasi oleh Nabi Sulaiman sebagai putra Nabi Daud.

Shalat Di Masjid Al Aqsa Memiliki Keutamaan

Keutamaan sholat di Masjid Al Aqsa adalah sekali sholat di sana seperti sholat seribu kali di tempat lain. Keutamaan ini berdasarkan dalam sebuah Hadist Riwayat Ahmad:

“Sesunggunya Maimunah pembantu Nabi berkata, “Ya Nabiyallah, berilah kami fatwa tentang Baitul Maqdis”. Maka Rasulullah menjawab, “Bumi tempat bertebaran dan tempat berkumpul. Datangilah ia, maka shalatlah di dalamnya, karena sesungguhnya shalat di dalamnya seperti seribu kali shalat dari shalat di tempat lain” (HR Ahmad).

Namun di hadis lainnya yang diriwayatkan oleh Ahmad juga ada perbedaan jumlah angka keutamaannya

“Sholat di Masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali lipat daripada sholat di masjid-masjid lainnya. Sholat di Masjid Nabawi lebih utama seribu kali lipat. Dan sholat di Masjidil Aqhsa lebih utama lima ratus kali lipat.” (HR Ahmad)

Tempat Ziarah Yang Dianjurkan Rasulullah SAW

Dalam Hadist Riwayat Muslim, Rasulullah bersabda :

“Tidak dikerahkan melakukan suatu perjalanan kecuali menuju tiga Masjid, yaitu Masjid Al-Haram (di Mekkah), dan Masjidku (Masjid An-Nabawi di Madinah), dan Masjid Al-Aqsha (di Palestina)”.

Hadist ini menjadi motivasi bagi umat Islam melakukan ziarah di tiga tempat itu, yang salah satunya adalah ziarah ke Masjid Al Aqsa dan melakukan sholat di sana. Sehingga Palestina sebagai tempat Masjid Al Aqsa banyak dikunjungi oleh umat Islam dari berbagai negara.

Tempat Singgah Rasulullah SAW Saat Isra Miraj

Peristiwa Isra’ mi’raj yang dialami oleh Rasulullah SAW, sebelum naik kelangit ketujuh, beliau singgah dulu di Masjid Al Aqsa setelah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram Mekah. Pada peristiwa Isra’ mi’raj ini Nabi Muhammad SAW diperintahkan oleh Allah SWT untuk mendirikan sholat 5 waktu dalam sehari.

Dari peristiwa Isra’ mi’raj ini membuat masjid Al Aqsa memiliki keistimewaan daripada masjid lainnya karena masjid ini merupakan pilihan Allah dalam peristiwa ini. Di masjid Al Aqsa sebelum naik ke sidratul muntaha beliau melaksanakan sholat dua rakaat.

“Aku telah didatangi Buraq. Yaitu seekor binatang yang berwarna putih, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal. Ia merendahkan tubuhnya sehingga perut buraq tersebut mencapai ujungnya. Beliau bersabda lagi: “Maka aku segera menungganginya sehingga sampai ke Baitul Maqdis. Beliau bersabda lagi: “Kemudian aku mengikatnya pada tiang masjid sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para Nabi. Sejurus kemudian aku masuk ke dalam masjid dan mendirikan shalat sebanyak dua rakaat. Setelah selesai aku terus keluar.” (HR Muslim).

Permohonan Nabi Sulaiman

Dalam Hadist Riwayat An Nasa’i, di mana Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya ketika Nabi Sulaiman bin Daud membangun kembali Baitul Maqdis, ia meminta kepada Allah ’azza wa jalla tiga perkara. Yaitu meminta kepada Allah agar (diberi taufiq) dalam memutuskan hukum yang menepati hukum-Nya, lalu dikabulkan; dan meminta kepada Allah dianugerahi kerajaan yang tidak patut diberikan kepada seseorang setelahnya, lalu dikabulkan; serta memohon kepada Allah bila selesai membangun masjid, agar tidak ada seorang pun yang berkeinginan shalat di situ, kecuali agar dikeluarkan kesalahannya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya (dalam riwayat lain: Lalu Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Adapun yang kedua, maka telah diberikan. Dan aku berharap, yang ketiga pun dikabulkan).”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *