4 Kontroversi Masjid Raya Jakarta Daan Mogot

4 Kontroversi Masjid Raya Jakarta Daan Mogot

Masjid Raya Jakarta Daan Mogot sudah dinyatakan rampung pembangunannya oleh Arifin sebagai Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta. Masjid Raya Jakarta pembangunannya tinggal perapian atau pembersihan saja. Kontraktor yang mengerjakan bangunan masjid dengan landscape atau taman masjid, berbeda kontraktornya. Sehingga pembangunan yang selesai adalah bangunan masjidnya saja, untuk bangunan taman di area masjid belum selesai. Masjid Raya Jakarta Daan Mogot dengan dua lantai dan satu mezzanine, mampu menampung sekitar 12.500 jamaah sekaligus. Masjid yang sempat penuh kontroversi ini, akhirnya diresmikan juga.

Isu Desain Salib

sumber : https://wartapilihan.com/

Masjid Raya Daan Mogot menjadi viral di media sosial karena bentuk desainnya mirip seperti palang salib. Alvin, konsultan dari PT. Elsadai Servo Cons menanggapi cuitan netizen di media sosial bahwa master plan masjid sejak awal memang berbentuk seperti huruf T. Namun, tidak ada tonjolan di atas huruf T yang menyerupai palang salib. Masjid ini pembangunannya dikerjakan oleh 3 (tiga) elemen ahli bangunan yaitu konsultan perencana, kontraktor dan pengawas di bawah koordinasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kontraktornya PT Ganiko Adiperkasa General Contractor dan Pengawasnya Elsadai Servo Cons. Sehingga 3 (tiga) elemen ini semua di bawah naungan Pemprov DKI Jakarta.

Melihat bangunan masjid yang sudah jadi, pengunjung bisa mulai dari arah depan masjid. Dari semua sisi bangunan tampak terbuka. Untuk masuk ke dalam Masjid Raya Jakarta Daan Mogot, pengunjung pertamakali harus melewati tangga yang menuju pintu utama masjid. Sebelum sampai ke pintu utama ada satu pelataran yang cukup luas. Dari sini pengunjung bisa melihat gaya arsitektur masjid yang cukup indah. Ornamen khas Betawi banyak menghiasi bagian-bagian masjid menambah keindahan masjid ini.

Fasilitas bagi penyandang difabelpun juga sudah disediakan, akses khusus penyandang difabel berupa lantai miring sebagai cara menuju lantai dua dari lantai satu maupun sebaliknya. Di sisi pojok kiri dan kanan masjid, ada tangga yang cukup lebar dan tertutup oleh kaca, jamaah bisa menggunakan tangga tersebut ketika hujan. Di bagian dalam masjid, tepatnya lantai satu, ada ruang serbaguna yang cukup besar.

Peresmian Masjid Lebih Awal Dari Yang Diagendakan

Masjid Raya Jakarta Daan Mogot

sumber : http://jakarta-tourism.go.id/

Setelah pembangunan Masjid Raya Jakarta Daan Mogot rampung, kemudian masjid ini diberi nama Masjid KH Hasyim Ashari salah satu pahlawan nasional Indonesia yang sangat di kenal dengan Revolusi Jihadnya ketika melawan tentara Inggris pada pertempuran di Surabaya. Masjid Raya yang di gagas Jokowi ketika masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, sekarang akan diresmikan oleh Jokowi juga tetapi saat ini sebagai Presiden RI. Peresmian masjid yang di jadwalkan Jokowi pada Minggu 16 April 2017, ternyata harus diajukan lebih cepat hari Sabtunya tanggal 15 April 2017.

Percepatan peresmian Masjid Raya Jakarta Daan Mogot banyak yang berpolemik bahwa hal itu ada kaitannya dengan unsur politik. Padahal percepatan peresmian masjid yang telah dijadwalkan benturan dengan agenda Jokowi sebagai Presiden RI yang juga di hari Minggu 16 April memiliki agenda yang harus dihadiri.

Nama Masjid

sumber : https://mediaindonesia.com/

Masjid Raya Jakarta Daan Mogot yang di bangun di masa pemerintahan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta sempat menimbulkan beberapa kontroversi. Setelah bangunan masjid ini rampung maka ada isu berkembang bahwa masjid ini akan dinamai Nurul Qomar, yang artinya Cahaya Purnama. Cahaya Purnama adalah nama belakang Ahok sehingga banyak umat Islam di Jakarta yang protes. Akhirnya nama masjid mengambil nama Tokoh Islam/pendiri NU yang juga Pahlawan Nasional “KH Hasyim Asy’ari”.

Hiasan Aneh

sumber : http://sourceinmedia.blogspot.com/

Pembangunan dan desain Masjid Raya Jakarta Daan Mogot banyak membuat polemik di masyarakat, entah desain yang dibuat sengaja atau tidak, tetapi yang tampak pada setiap mata yang melihat beberapa hiasan bangunan masjid ini tidak sejalan dengan ornamen yang Islami. Salah satu contohnya bentuk ukiran mirip Salib di pintu-pintunya. Dan bangunannya jika dilihat dari hadapan langsung tidak menunjukkan sebuah bentuk Masjid ,malah dibahagian depan atas pintu masuk ada ukiran berbentuk Bintang David yang jelas ada unsur Zionis Yahudinya. Entah ini hanya persepsi yang keliru saja atau itu memang benar di desain dengan sengaja seperti itu. Wallohua’lam bi showab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *