Hagia Sophia Dalam 4 Era Kekuasaan

Hagia Sophia Dalam 4 Era Kekuasaan

Hagia Sophia merupakan bangunan dengan arsitektur megah yang sudah memiliki usia lebih dari 15 abad. Istimewanya, bangunan ini masih berdiri kokoh hingga saat ini. Hagia Sophia menjadi saksi bisu perjalanan sejarah dari beberapa penguasa Konstatinopel atau Istanbul. Bangunan megah ini memiliki fungsi berganti-ganti sesuai dengan keinginan rezim yang berkuasa, mulai dari bangunan ibadah seperti Gereja, kemudian menjadi bangunan Masjid, dan berganti menjadi museum. Pada akhirnya, saat ini bangunan megah di Istanbul ini menjadi bangunan Masjid.

Dirubahnya fungsi museum menjadi Masjid oleh penguasa Turki saat ini yaitu Presiden Recep Tayyip Erdogan. Menimbulkan banyak polemik yang berkembang di penjuru dunia. Bagi negara yang mayoritas penduduknya muslim sangat mendukung keputusan ini. Sebaliknya, kritikan para penguasa negara-negara Eropa dan Amerika, bahkan Paus Fransiskus menyayangkan keputusan merubah Hagia Sophia menjadi Masjid. Perubahan fungsi bangunan megah ini menjadi momen sejarah sebagaimana perubahan fungsi bangunan megah ini di masa lalu seiring pergantian kekuasaan.

Bangunan megah Hagia Sophia dalam perjalanan sejarah mengalami beberapa kali perubahan fungsi bangunan hingga akhirnya menjadi bangunan Masjid. Bangunan megah yang di bangun pada tahun 537 M sampai 1453 M memiliki kubah besar yang sangat populer dengan bangunan arsitektur Bizantium. Agar lebih detail mengenal Hagia Sophia sebaiknya mengetahui fase-fase penguasa Konstatinopel dengan mengawali dari masa kekuasaan Bizantium.

Era Kekaisaran Bizantium

Hagia Sophia

sumber : https://www.pallasweb.com/

Hagia Sophia atau Aya Sofya memiliki arti Kebijaksanaan Suci. Bangunan bersejarah ini di didesain oleh ahli ukur Yunani, yaitu Isidore dari Miletus dan Anthemius dari Tralles. Bangunan megah ini pertama kali di bangun pada tahun 325 M atas perintah Kaisar Konstantinus I di lokasi kuil pagan. Bangunan megah ini dijadikan sebagai Gereja Ortodoks pada 360 masehi oleh Konstantius II. Selanjutnya bangunan megah ini menjadi sakral sebagai tempat para penguasa baru diberikan mahkota. Hagia Sophia merupakan Katedral terbesar saat itu pada masa kekuasaan Kekaisaran Bizantium.

Pada masa kekuasaan Kekaisaran Bizantium terjadi banyak konflik yang berakibat rusaknya bangunan megah ini. Sehingga beberapa kali pada masa Kekaisaran Bizantium, Hagia Sophia diperbaiki berkali-kali. Bangunan megah ini, dulunya hanya beratap kayu bukan beratap beton. Ini terbukti dengan terbakarnya bangunan megah ini pada tahun 404 Masehi karena konflik yang terjadi pada interen keluarga Kaisar Arkadios yang selanjutnya menjadi penguasa Kekaisaran Bizantium pada tahun 395 sampai 408 Masehi.

Setelah masa kekuasaan Kaisar Arkadios, mahkota kekuasaan Kekaisaran Bizantium beralih ke Kaisar Theodosis II. Di masa kekuasaan Kaisar Theodosis II, Hagia Sophia dibangun struktur kedua, yaitu ditambahkan lima nave dan jalan masuk khas gereja dengan atap terbuat dari kayu. Pembangunan Gereja megah ini tidak terhenti pada masa Kaisar Theodosis II. Namun, di masa Kaisar Justinian I pada tahun 523 Masehi, juga dilakukan perbaikan bangunan yang rusak akibat dari kerusuhan revolusi Nikka.

Pada masa kekuasaan Kaisar Justinian I , barulah memerintahkan arsitek populer saat itu, yaitu Isidoros (Milet) dan Anthemios (Tralles). Supaya mendesain dan mendirikan kembali bangunan Hagia Sophia. Pondasi awal Hagia Sophia yang bisa dilihat hari ini merupakan pembangunan yang dilakukan pada masa kekuasaan Kaisar Justinian I. Keunikan bangunan megah ini yang paling menonjol adalah banguan kubah besar pada atap bangunannya. Sehingga bangunan megah ini menjadi bangunan megah warisan era Bizantium dan sekarang menjadi monumen warisan dunia.

Era Kesultanan Ottoman

sumber : https://id.quora.com/

Konstantinopel sejak zaman Nabi Muhammad SAW telah dinubuwahkan, bahwa Konstantinopel akan ditaklukkan oleh umat Islam dari pemimpin terbaik yang memiliki pasukan terbaik. Ratusan tahun dan berkali-kali umat Islam gagal dalam menaklukkan Konstantinopel karena memiliki benteng yang sangat kuat di masa itu. Dari perjalanan peperangan menaklukkan Konstantinopel, maka pengalaman memberikan ide senjata dan strategi baru dalam menaklukkan Konstantinopel.

Di masa Kesultanan Ottoman yang dipimpin oleh Sultan Mehmed II akhirnya berhasil menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 Masehi. Setelah penaklukan konstantinopel sejarah yang saat ini masih mencatat dengan jelas dan banyak diketahui oleh banyak manusia adalah mengubah Gereja Kristen Ortodoks menjadi sebuah masjid. Masjid itu bernama Hagia Sophia. Pengalihan fungsi dari Gereja menjadi Masjid ada beberapa lambang yang tidak sesuai dengan tempat ibadah masjid, maka lambang-lambang tersebut ditutup dengan kain hitam.

Kemudian bangunan ini ditambahkan bagian-bagian masjid yang belum ada seperti mihrab, mimbar, dan empat menara masjid. Sejak ditahklukannya Konstantinopel oleh Sultan Mehmed II, bangunan megah Aya Sofya menjadi masjid selama 482 tahun hingga di tutup pada tahun 1931 Masehi. Setelah Kesultanan Ottoman runtuh maka Turki menjadi negara sekuler dan mengubah Aya Sofya menjadi museum pada tahun 1935.

Era Pemerintahan Kemal Ataturk

sumber : https://www.antaranews.com/

Intrik yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam selama ratusan tahunakhirnya membuahkan hasil dengan runtuhnya Kesultanan Ottoman dan menjadi negara republik Turki. Dan presiden pertama negara sekuler Turki adalah Mustafa Kemal Ataturk. Dari kepemimpinan Mustafa Kemal Ataturk akhirnya Masjid Hagia sophia diubah menjadi sebuah museum. Kemudian pemerintahan sekuler Turki melakukan restorasi bangunan masjid megah ini dengan membuka plester yang menutupi beberapa ornamen bangunan ini. Maka tampaklah lukisan Bunda Maria dan bayi Yesus, yang berjejer dengan kaligrafi Allah dan Muhammad SAW.

Strategi untuk tidak bisa dijadikan banguan masjid lagi, maka bangunan megah ini diakui menjadi salah satu situs sejarah warisan dunia oleh UNESCO sejak tahun 1985. Dalam pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk tidak hanya mengubah masjid menjadi museum saja, bahkan mengubah lafadz adzan yang berbahasa Arab menjadi bahasa Turki. Dan masih banyak lagi yang dilakukan pemerintah sekuler berkaitan dengan atribut keislaman yang sangat dibatasi.

Era Pemerintahan Erdogan

sumber : https://tirto.id/

Turki pada pemerintahan presiden Erdogan, Islam mengalami perubahan kembali. Erdogan adalah presiden yang sangat religius, beliau merubah kebiasaan sekuler yang telah ditanamkan oleh Kemal Ataturk menjadi penduduk Turki yang religius mencintai Islam secara perlahan-lahan. Salah satu keputusan presiden Erdogan akhir-akhir ini yang fenomenal adalah mencabut keputusan bangunan megah Hagia Sophia yang difungsikan sebagai museum menjadi masjid kembali.

Menurut Presiden Turki Tayyip Erdogan membebaskan Hagia Sophia menjadi masjid kembali adlah langkah awal untuk membebaskan Masjid Al Aqsa sebagai tanda kebangkitan umat Islam. Pengalih fungsian dari museum menjadi masjid kembali adalah sebuah bentuk pembebasan modern bangsa Turki oleh cengkraman musuh-musuh Islam. Sehingga menurut Presiden Turki Tayyip Erdogan bahwa amanah ini harus dijaga walaupun mengorbankan nyawa sekalipun.

Keputusan mengalihfungsikan Hagia Sophia menjadi masjid dilakukan oleh pengadilan administrasi Turki sehingga legal formal secara hukum sangat kuat. Namun, bangunan yang memiliki usia sekitar 1.500 tahun masih terbuka untuk umat Kristiani dan warga asing. Pencabutan status sebagai museum dan menjadi masjid kembali dilakukan pada 10 Juli 2020. Perubahan status bangunan ini menimbulkan banyak polemik dan kontroversi di seluruh dunia.

Bermacam-macam komentar miring menghina keputusan ini. Komentar miring dan menghina khususnya datang dari pemimpin yang tidak suka dengan Islam, bahkan UNESCO memberikan peringatan pada pemerintahan Erdogan. Akan tetapi, menurut presiden Erdogan, rakyat Turkilah yang memiliki hak untuk merubah bangunan bersejarah itu menjadi masjid kembali dan bukan bangsa lainnya. Semoga kedepannya Hagia Sophia tetap menjadi bangunan masjid hingga Islam bangkit kembali. Waallahu’alam

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *