Desain Masjid Al Safar yang Modern dan Futuristik

Desain Masjid Al Safar yang Modern dan Futuristik

Bangunan masjid sejak dari zaman Nabi Muhammad SAW hingga sekarang mengalami banyak perubahan bentuk. Desain Masjid Al Safar sebagai salah satu representasi dari bentuk bangunan masjid gaya modern yang ada di Indonesia. Pada dasarnya sebuah bangunan masjid yang benar adalah bangunan yang tidak ada ornamen atau arsitektur yang mengarah pada kesyirikan. Hal-hal yang harus dihindari seperti patung makhluk hidup dan gambar-gambar makhluk hidup dalam sebuah masjid.

sumber : https://regional.kompas.com/

Jika kita amati arsitektur bangunan-bangunan masjid di dunia, kita akan menyimpulkan bahwa gaya arsitektur masjid sangat dipengaruhi oleh budaya dari masyarakat setempat. Seperti desain bangunan masjid-masjid di Jawa sangat dipengaruhi oleh budaya bangunan rumah Jawa kuno dan candi hindu, dan itu bisa dilihat dari bentuk atap masjid yang menyerupai bangunan candi. Begitu juga bangunan kubah yang sekarang lebih identik dengan arsitektur Islam, padahal asal mulanya tidak seperti itu. Pelopor arsitektur kubah adalah Persia selanjutnya arsitektur kubah di adopsi oleh Byzantium sampai pada peradaban Islam. Arsitektur kubah ini banyak digunakan pada sebuah bangunan disebabkan bangunan akan tampak lebih luas jika menggunakan atap kubah, dan nilai artistik juga didapatkan oleh sebuah bangunan.

desain masjid al safar

sumber : https://bisnis.tempo.co/

Pada 1488-1588 arsitek kenamaan Usmani, Mimar Sinan mengembangkan seni kubah sangat baik, sehingga bangunan tempat ibadah / masjid di masa kekalifahan ustmani memiliki arsitektur kubah yang sangat luar biasa sampai hari ini seni kubah melekat sebagai seni Islam.

Sehingga dimasa kini para arsitek dalam mendesain sebuah tempat ibadah khususnya masjid tidak harus bercermin pada masa lalu, tetapi bagaimana menyesuaikan dengan kondisi alam yang ada disekitar masjid dan membuat bangunan menarik serta tetap menghindari arsitektur dan ornamen yang menjurus pada kesyirikan. Salah satu contohnya desain Masjid Al Safar yang ada di km 88 tol Cipularang.

Desain Masjid Al Safar

Eksterior

Desain Masjid Al Safar yang berada di km 88 Tol Purbaleunyi, Purwakarta, Jawa Barat ini dirancang oleh Tim Urbane, yaitu konsultan arsitektur yang didirikan Ridwan Kamil bersama teman-teman seangkatannya di Institut Teknologi Bandung. Ridwan Kamil saat itu menjabat sebagai Walikota Bandung sehingga tidak banyak terlibat dalam Tim Urbane. Namun Ridwan Kamil masih menyumbangkan idenya dalam desain Masjid Al Safar. Sebelumnya Ridwan Kamil melihat karakter kawasan yang akan di bangun Masjid Al Safar, dan beliau mencoba mentransformasikannya pegunungan dan bebatuan. Sehingga ide ini menjadi dasar Tim Urbane mendesain blue print dari kompleks Masjid Al Safar. Akhirnya diambilah konsep sculpture yaitu konsep pahatan sehingga masjid tampak seperti pahatan dari batu besar.

sumber : https://akurat.co/

Selain itu, ekterior masjid yang ikonik dan menarik harus diambil supaya setiap pengguna jalan tol memperhatikan dan penasaran dengan bangunan masjid tersebut. Tim Urbane sudah cukup berpengalaman dengan desain masjid modern dan ikonik, sudah ada 20 masjid Tim Urbane sebagai perancangnya, salah satunya desain Masjid Al Safarn ini. Beberapa masjid yang dirancang oleh tim Urbane diantaranya Masjid Al-Azhar, Summarecon, Bekasi dan Mesjid Agung Sumatra Barat atau Mahligai Minang.

Desain Masjid Al Safar supaya menyatu dengan alam yang keberadaanya di pegunungan dan tampak ikonik, bentuk masjid dikonsep seperti batu besar yang dipahat. Untuk mendapatkan bentuk seperti itu Ridwan Kamil memakai teori origami karena lipatan memungkinkan sebuah bentuk yang tidak beraturan bisa berdiri. Selain itu bentuk yang tidak beraturan dalam sebuah lipatan akan secara alami membentuk segitiga agar sebuah lipatan bisa berbelok. Sehingga terbentuklah eksterior desain Masjid Al Safar mirip dengan topi khas orang Sunda.

Interior

Desain Masjid Al Safar pada mihrab sangat futuristik, bentuk segitiga dengan ornamen bulat yang menggantung menjadi kontroversi sebagai simbol illuminati. Namun sebenarnya bentuk mihrab desain Masjid Al Safar adalah trapesium, dan ornamen bulat yang menggantung di mihrab bukanlah desain Masjid Al Safar pada aslinya. Karena ornamen bulat ditaruh di mihrab setelah proyek Masjid Al Safar sudah selesai, dan pihak kontraktor dari Jasa Marga sendiri yang meletakkan ornamen bulat tersebut.

sumber : https://presisi.co/

Desain Masjid Al Safar pada ruang utama sholat tidak menggunakan tiang, karena tidak ada kubah yang harus ditopang sehingga ruang sholat utama tampak sangat luas. Pada interior masjid juga ada mezanine sebagai lantai tempat jamaah perempuan yang bisa diakses dengan tangga. Ornamen kaligrafi berwarna hijau yang menghiasi dinding interior masjid menambah interior masjid Al Safar semakin indah dan menarik.

Ditambah dengan desain indah taman dan kolam yang ada di area Masjid Al Safar membuat banyak para pengguna jalan tol ingin mampir dan berlama-lama disana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *