Sejarah Masjid Gedhe Kauman Pada Pemerintahan 3 Sultan

Sejarah Masjid Gedhe Kauman Pada Pemerintahan 3 Sultan

Sejarah Masjid Gedhe Kauman sangat berkaitan dengan berdirinya Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Berdirinya Masjid Gedhe Kauman pada hari Ahad Wage, 29 Mei 1773 M atau 6 Robi’ul Akhir 1187 H, 18 tahun setelah berdirinya Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai salah satu kelengkapan dari kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Masjid yang beralamat di Alun-Alun Keraton, Jl. Kauman, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu masjid tertua di Tanah Jawa.

Sri Sultan Hamengku Buwono I

Sejarah Masjid Gedhe Kauman

sumber : https://jelajahjogja.com/

Sejarah Masjid Gedhe Kauman juga tidak lepas dari peran Sri Sultan Hamengku Buwono I sebagai pendirinya. Sri Sultan Hemengkubuwono I sebelum menjadi raja menurut masyarakat, beliau seorang muslim yang taat yang selalu mengerjakan ibadah wajib dan sunah. Selain itu,beliau juga seorang pemberani dalam ber-Amar Ma’ruf Nahi Mungkar dalam membersihkan kemaksiatan, menegakan keadilan dan kebenaran, serta melawan penjajahan. Kemudian setelah menjadi Sultan, Sri Sultan Hamengku Buwono I mendirikan Masjid Gedhe Kauman sebagai kelengkapan sebuah Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Pada awal berdirinya Masjid Gedhe Kauman yang menjadi Penghulu Kraton adalah Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat. Sedangkan Kyai Wiryokusumo sebagai arsiteknya. Sejarah Masjid Gedhe Kauman awalnya berfungsi sebagai sarana ibadah bagi keluarga Sultan / Raja.

Namun seiring berjalannya waktu masyarakat sekitar juga melakukan ibadah di masjid ini. Sehingga kapasitas masjid tidak mampu menampung jamaah, akhirnya selang dua tahun setelah berdirinya masjid ini maka dilakukan perluasan masjid dengan menambahkan serambi masjid. Serambi masjid selain berfungsi sebagai ibadah sholat, juaga berfungsi sebagai “al Mahkamah al Kabiroh”. Kemudian di tahun 1189 H/ 1775 M di bangun juga Pagongan, yaitu bangunan sebagai tempat menyimpan alat gamelan. Gamelan ini sebagai sarana dakwah lewat budaya setempat pada waktu itu. Pembangunan Sejarah Masjid Gedhe Kauman berlanjut pada tahun 1255 H / 1840 M di bangun pintu Gerbang Masjid atau Regol yang disebut Gapura yang berasal dari kata Ghofuro (ampunan dari dosa).

Sri Sultan Hamengku Buwono VI

sumber : https://www.alodiatour.com/

Masjid yang memilki arsitektur Jawa Tradisional dengan atap berbentuk Tajuk yaitu atap yang bersusun tiga dengan mustaka berbentuk daun kluwih dan gada. Atap ini di topang dengan saka / tiang yang terbuat dari kayu jati yang sudah berusia ratusan tahun. Kemudian dinding masjid dari material batu putih yang di susun dengan lantai masjid yang berbahan material batu kali hitam. Namun, sejarah Masjid Gedhe Kauman mencatat bahwa pernah terjadi gempa bumi pada tahun 1867 di Yogyakarta. Sehingga serambi masjid mengalami kerusakan yang parah hingga menelan korban.

Sejarah Masjid Gedhe Kauman ketika mengalami gempa bumi yang dahsyat, berada pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VI. Setelah serambi masjid yang mengalai rusak parah, kemudian di bangun kembali oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VI dengan serambi masjid yang lebih luas dua kali luas serambi masjid yang lama. Serambi masjid yang di bangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VI inilah yang hingga saat ini masih berdiri kokoh.

Sri Sultan Hamengku Buwono VIII

sumber : https://www.alodiatour.com/

Sejarah Masjid Gedhe Kauman pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII juga memerintahkan untuk merenovasi Masjid Gedhe Kauman. Pada tahun 1933, lantai pada serambi masjid berbahan dari batu kali diganti dengan tegal bermotif kembang yang indah. Kemudian atap masjid yang berbahan sirap juga mengalami renovasi diganti dengan seng Wiron tebal dan kuat. Masih atas perintah Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tahun 1936 lantai dasar masjid ini diganti dengan marmer yang berasal dari Italia. Setelah Indonesia merdeka, Masjid Gedhe Kauman mendapat perhatian dari pemerintah dengan merenovasi dan mendapat pemeliharaan secara bertahap hingga hari ini.

sumber : https://jogja.suara.com/

Sejarah Masjid Gedhe Kauman, awalnya hanya dikenal dengan sebuatan Masjid Gedhe. Masjid yang berlokasi di sebelah barat alun-alun Kraton, berdampingan dengan Pengalon yaitu perumahan yang disediakan oleh Sultan bagi penghulu Kraton dengan keluarganya seperti para Ulama Ketib (Khotib), Modin (Muadzin), Merbot, Abdi Dalem Pametakan, Abdi Dalem Kaji Selusinan, Abdi Dalem Banjar Mangah, dan sebagian dari mereka diberikan fasilitas perumahan disekitar kompleks Masjid Gedhe yang dinamakan Kampung Kauman. Sehingga masjid ini lebih dikenal dengan nama Masjid Gedhe Kauman. Begitulah sejarah Masjid Gedhe Kauman yang sekarang menjadi salah satu destinasi wisata religi di Yogyakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *