Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin – Putrajaya Malaysia

Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin – Putrajaya Malaysia

Masjid dengan nama Tuanku Mizan Zainal Abidin terletak di Jln. Tuanku Abdul Rahman, Presint 3, Putrajaya, Wilayah Persekutuan Putrajaya, Malaysia. Putrajaya merupakan sebuah kota baru yang mandiri, dibangun oleh pemerintah Malaysia sebagai wilayah pusat pemerintahan yang baru, menggantikan pusat pemerintahan sebelumnya di Kuala Lumpur. Kebijakan tersebut membuat Malaysia menjadi salah satu negara di dunia yang pernah memindahkan pusat pemerintahannya.

Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin

Pada waktu prosesi pemindahan ibukota pemerintahan dari Kuala Lumpur ke kota Putrajaya, selain membangun gedung-gedung pencakar langit yang baru, pemerintah Malaysia juga membangun dua masjid megah di kota pusat pemerintahan tersebut yaitu Masjid Putera dan Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin.

Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin juga kerap dipanggil dengan “Masjid Besi”, hal ini dikarenakan bahan-bahan utama bangunan masjid memang berasa dari besi dari berbagai jenis, mulai dari material konstruksi hingga ke ornamen-ornamen eksterior maupun interior bangunannya.

Masjid ini terletak di tepi danau buatan di Jln. Tuanku Abdul Rahman. Keindahan maksimal dari masjid ini akan terpancar jika kita melihatnya dari sebearang danau. Akan tampak cerminan di permukaan danau dari masjid yang di hiasi lampu-lampu yang terang.

Masjid yang lebih dikenal luas dengan sebutan Masjid Besi ini dibangun pada bulan April 2004 sampai pada bulan Agustus 2009. Masjid yang dibangun dengan sangat luas ini mampu untuk menampung hingga 24.000 jamaah sekaligus.  Para jamaah biasanya berasal dari kawasan Presint 2 hingga Presint 4. Luas yang dimiliki masjid ini juga tidak tanggung-tanggu, yaitu dua kali lipat dari Masjid Putra, sekitar 73.000 meter persegi. Pembangunan masjid ini menghabiskan dana sekitar RM 208 Juta atau sekitar US$ 55 juta.

Rancangan seni bina bangunan masjid ini ditanganni oleh Kumpulan Senireka Sdn. Bhd, yaitu kontraktor Ahmad Zaki Resource Bhd. Sedangkan untuk kontraktro pelaksana bangunannya ditangani oleh Perbadanan Putrajaya.

 

Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin mengadopsi tiga konsep dalam bangunanya yaitu, berkerawang, sejuk dan sederahana.  Dalam pembangunannya, sekitar 6,000 ton besi baja dihabiskan untuk pembangunan masjid, atau setara dengan 75% dari total material yang digunakan untuk membangun masjid ini. Tidak heran jika kemudian masyarakat menyebutnya dengan Masjid Besi, karena memang terbuat dari mayoritas bahan besi baja.

interior Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin

Bangunan masjid ini memang dirancang sedemikian rupa untuk memiliki rongga, dengan tujuan agar masjid tetap sejuk meskipun tanpa alat pendingin. Pada pintu gerbang menggunakan GRC dan Kaca Buram, sehingga jika dipandang dari kejauhan warna masjid ini akan berubah menjadi putih.

Diareal masjid juga dibangun koridor yang luasnya mencapai 13.639 meter persegi. Koridor tersebut memiliki kolam air pancur dan berhubungan langsung dengan bangunan masjid. Sedangkan untuk bagian ornamen-ornamen masjidnya mengadopsi beberapa ukiran-ukiran asmaul husna maupun kaligrafi lainnya.

Pada bagian mihrab masjid terdapat keunikan tersendiri, yaitu memiliki panel kaca setinggi 13 meter yang diimport langsung dari Jerman. Panel Kaca tersebut kemudian dihiasi kaligrafi surat Al-Baqarah di bagian kanan, dan Surah Ibrahim dibagian kiri. Keunikan dari Panel Kaca tersebut tidak akan memantulkan bayangan maupun cahaya dari lampu yang ada, sehingga kaligrafi yang tertulis tetap bisa dibaca dengan jelas.

Beberapa fasilitas yang disediakan masjid ini juga lumayan lengkap, seperti ruang perpustakaan, ruang serbaguna, lahan parkir yang luas, dan juga ruang pengurusan jenazah. Bahkan fasilitas modern lainnya seperti lift, foyer, eskalator, penghitung pengunjung, dapur, dan lain sebagainya juga turut diimplementasikan untuk kenyamanan para jamaah.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *