Mengenal Masjid Raya Jakarta Dari 7 Aspek

Mengenal Masjid Raya Jakarta Dari 7 Aspek

Masjid Raya Jakarta berlokasi di Jalan Daan Mogot Jakarta Barat. Alamat lengkap masjid ini berada di Jln. Desa Semanan no.188 RT. 3/RW 14 Semanan, Kalideres, Jakarta Barat. Masjid ini telah di bangun dengan dana 164 miliar rupiah. Masjid ini merupakan Masjid Raya pertama di DKI Jakarta di tingkat provinsi. Masjid dengan dua lantai dan satu mezzanine ini mampu menampung sekitar 12.500 jamaah. Lantai pertama berfungsi sebagai gedung serba guna. Sedangkan lantai kedua berfungsi sebagai ruang utama masjid untuk tempat Ibadah. Di lantai dua masjid ada sebuah lantai mezzanine yang digunakan apabila jamaah membludak. Luas Masjid Raya Jakarta memiliki luas bangunan 16.985,43 meter persegi yang berdiri di atas lahan 2,4 hektar.

Sejarah

Masjid Raya Jakarta

sumber : https://backpackerjakarta.com/

Gagasan berdirinya Masjid Raya Jakarta berasal dari Jokowi (Joko Widodo) ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012. Masjid ini dibangun mulai tgl 26 September 2014 hingga selesai dan diresmikan empat hari menjelang Pilkada DKI Putaran Kedua, pada 15 April 2017, oleh Presiden RI Joko Widodo, yang saat itu Jokowi sudah menjadi Presiden Republik Indonesia. Masjid Raya Jakarta di bangun untuk melengkapi keberadaan Masjid besar yang belum ada di Jakarta Barat. Dari seluruh wilayah Jakarta sudah memiliki Masjid Agung atau Masjid Raya, diantaranya Istiqlal di Jakarta Pusat, Al Azhar di Jakarta Selatan, At Tin di Jakarta Timur dan Jakarta Islamic Centre di Jakarta Utara.

Namun, pembangunan masjid ini ada kontroversi yang hangat saat itu, karena berkaitan dengan isu politik yang sedang memanas di Jakarta. Di antara kontroversi yang berkembang adalah denah bangunan masjid yang berbentuk salib dan hiasan pintu masjid yang diisukan mirip bentuk salib juga. Terjadi protes dengan nama masjid yang akan diberikan, yaitu Nurul Qomar yang memiliki arti Cahaya Purnama yang seperti nama Gubernur Ahok. Dan pada akhirnya Masjid Raya Jakarta diberi nama Masjid KH Hasyim Asyari.

Konsep

sumber : https://www.tribunnews.com/

Konsep bangunan Masjid Raya Jakarta dijelaskan oleh sang arsitek masjid yaitu Adhi Moersid bahwa desain masjid di bangun dengan gaya arsitektur Betawi. Ada tiga konsep yang akan diaplikasikan dalam desain Masjid Raya Jakarta, yaitu ketiganya merupakan konsep tropis dengan unsur kebudayaan lokal Betawi dan konsep permaculture sebagai lokasi peningkatan ketahanan pangan. Karena masjid ini di desain agar masyarakat sekitar bisa memanfaatkan lahan yang ada sebagai konsep karang tiri, dalam istilah Jawa yang berarti bisa bercocok tanam di sekitar rumah.

Masjid Raya Jakarta memiliki konsep arsitektur rumah bapang khas Betawi dengan atap berbentuk segitiga dengan ornamen gigi balang. Desain denah masjid ini denah berbentuk huruf ‘T’ sisi sayap bangunan khusus untuk fasilitas-fasilitas masjid. Di bagian tengah terdapat satu segitiga besar dan empat segitiga kecil pada bagian depan. Masjid ini memiliki 2 menara di depan, 2 di sayap kanan, dan 1 di sayap kiri.

Kegiatan

sumber : https://backpackerjakarta.com/

Di musim pandemi virus corona 19, Masjid Raya Jakarta memiliki kegiatan sosial dalam pencegahan virus covid 19 ini agar tidak menyebar. Masjid ini menyiapkan tempat isolasi bagi warga DKI Jakarta yang kembali dari perjalanan mudik ke kampung halaman. Masjid sudah menyiapkan 100 tempat tidur, ada empat ruangan dan satu aula sebagai tempat isolasi. Isolasi ini dilakukan dalam masa 14 hari sebelum kembali kerumah masing-masing. Tempat isolasi ini mendapat pengamanan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), TNI dan Polisi. Kegiatan ini dilakukan atas kerjasama dengan dinas kesehatan DKI Jakarta.

Selain itu kegiatan keagamaan tak henti dilaksanakan baik yang rutin seperti pengajian Dhuha, Kultum Dzuhur dan pengajian ibu – ibu maupun yang bersifat insidental seperti perayaan hari besar Islam maupun seminar – seminar dan pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh pengurus DKM.

Pengurus DKM

sumber : http://www.beritajakarta.id/

Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid Raya Jakarta periode 2020 – 2023 telah tertuang dalam surat keputusan Gubernur DKI Jakarta nomor 893 tahun 2020. Surat keputusan langsung di tandatangani pada tanggal 31 Agustus 2020 oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Perbedaan formasi pengurus dengan periode sebelumnya dengan yang baru adalah kepengurusan baru lebih ramping dengan kepengurusan sebelumnya. Ketua DKM saat ini adalah KH. Mahfudz Ashirun pengasuh pondok pesantren Al-Itqon Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat menggantikan KH. Zuhri Ya’kub yang sebagai ketua DKM. Kemudian Humaidi Hambali, Lc, MA sebagai sekretaris, juga menantu KH. Mahfudz Asirun. Putra KH. Mahfudz Asirun yaitu H. Syurohbiel Mahfudz, Lc., M. A. juga sebagai Kepala Bidang Sosial.

Masjid Raya Jakarta merupakan masjid yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Masjid Raya Jakarta di resmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Sabtu 15 April 2017. Kemudian digunakan hingga saat ini dibawah pengelolaan langsung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hingga hari ini nampak pengerjaan fisik masih terus berjalan sampai saat ini dalam rangka perluasan beberapa fasilitas masjid seperti area parkir, taman dan beberapa fasilitas pendukung lainnya.

Rute Menuju Masjid Raya Jakarta

sumber : https://jakarta.bisnis.com/

Bus Transjakarta menjadi transportasi umum yang bisa digunakan dengan mudah oleh semua penduduk Jakarta. Untuk merespon banyak permintaan masyarakat supaya akses menuju Masjid Raya Jakarta bisa dilakukan dengan bus transjakarta, maka Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono memenuhi keinginan publik agar masyarakat mudah untuk menuju masjid raya dengan arsitektur khas Betawi. Transjakarta selalu ikut terlibat untuk mendukung dalam membuat rute layanan ke tempat-tempat yang diminati masyarakat dari setiap hasil pembangunan pemerintah provinsi DKI Jakarta, salah satunya rute ke Masjid Raya Jakarta.

Rute Masjid Raya-Kalideres akan melalui Masjid Raya-halte busway Pesakih-Jalan Daan Mogot–Halte Busway Kalideres. Adapun rute sebaliknya adalah Halte Kalideres-Jalan Daan Mogot-Masjid Raya. Setiap 15 menit bus Transjakarta akan menjemput maupun mengantar masyarakat yang ingin menuju Masjid Raya yang berada di dekat Rusunawa Daan Mogot, Jakarta Barat.

Untuk menuju masjid, jika dari Bogor bisa memadukan 3 moda transportasi, angkot, commuter line dan Busway. Dari Stasiun Bogor ke Stasiun Juanda naik Commuter Line selama 1 jam 20 menit. Terakhir dari Stasiun Juanda ke Jl. Daan Mogot naik Trans Jakarta Koridor 3 (jurs Pasar Baru – Kalideres) selama 27 menit, turun di Halte Pesakih. Dari halte jalan kaki ke masjid jaraknya sekitar 400 meter kira-kira membutuhkan waktu sekitar 15 menit sudah sampai di Masjid Raya Jakarta.

Tujuan Wisata Budaya dan Religi

sumber : https://aktual.com/

Masyarakat sekitar berharap, Masjid Raya Jakarta yang memiliki ornamen khas Betawi ini menjadi destinasi wisata budaya dan religi. Sehingga ekonomi masyarakat juga bisa meningkat karena banyaknya pengunjung kesana dan membuka peluang usaha UMKM. Untuk akses menuju masjidpun juga sudah disiapkan untuk diatur oleh pemerintah DKI Jakarta jika memanfaatkan alat transportasi bus Transjakarta.

Simbol Islam Moderat

sumber : http://berita.dreamers.id/

Harapan Presiden Joko Widodo, Masjid Raya Jakarta bisa menjadi simbol Islam yang ramah dan moderat. Karena Indonesia merupakan negara yang majemuk, negara plural, beragam, sehingga harapan menjadikan masjid ini simbol Islam yang ramah, moderat, yang mengakui adanya keberagaman di Jakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *