Masjid Istiqlal Tampak Megah Kembali

Masjid Istiqlal Tampak Megah Kembali

Masjid Istiqlal Jakarta, sejak diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978 telah melewati 41 tahun lamanya dan baru di tahun 2019 dilakukan renovasi Masjid Istiqlal. Usia masjid yang hampir setengah abad ini memang sudah mengalami kerusakan-kerusakan dibeberapa bagian bangunannya. Renovasi Masjid Istiqlal dilakukan karena perintah langsung dari Presiden RI Ir.Joko Widodo, supaya Masjid Istiqlal menjadi masjid kebanggaan Negara Indonesia.

sumber : https://www.genpi.co/

Tidak tanggung-tanggung, biaya renovasi Masjid Istiqlal mencapai jumlah yang fantastis yaitu sebesar Rp 465 miliar. Biaya renovasi masjid yang terbesar di Asia Tenggara ini dikerjakan oleh PT. Waskita Karya, yaitu kontraktor milik pemerintah dengan masa pengerjaan 10 bulan.

Asep Saepudin sebagai Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid (BPPMI) mengatakan bahwa renovasi Masjid Istiqlal dilakukan pada tiga bagian penting masjid, yaitu bangunan utama masjid yang berfungsi untuk ibadah sholat, yang kedua pada bangunan plasa sebagai tempat wisata bagi banyak pengunjung, kemudian yang ketiga adalah renovasi yang tetap menjaga cagar budaya dengan tidak merubah khas gaya arsitektur yang didesain oleh Frederich Silaban.

Asal usul Nama Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal adalah masjid milik umat Islam di Indonesia, karena Masjid Istiqlal adalah masjid Negara Indonesia, artinya kemegahan Masjid Istiqlal adalah simbol dari keberadaan seluruh umat Islam yang ada di Indonesia yang menjadi agama mayoritas. Penamaan Istiqlal bukanlah asal comot nama saja, tetapi kata ” Istiqlal “ sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya ” Merdeka “ dengan makna bahwa Masjid Istiqlal dibangun dari semangat perjuangan yang panjang melawan penjajahan hingga meraih sebuah kemerdekaan. Selain itu Masjid Istiqlal merupakan bentuk rasa syukur bangsa Indonesia kepada Allah SWT atas berkah dan rahmatnya sehingga bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaan dari cengkraman penjajahan.

Alamat Masjid Istiqlal

sumber : https://dekdun.wordpress.com/

Alamat Masjid Istiqlal Jakarta : Jl. Taman Wijaya Kusuma, Ps. Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710

Sejarah Pembangunan Masjid Istiqlal

Ide untuk mendirikan sebuah Masjid Nasional baru muncul pada tahun 1949, yaitu empat tahun setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan. Mengikuti tradisi dari sebuah peradaban, khususnya di Indonesia, bahwa setiap peradaban selalu mendirikan sebuah bangunan megah di masanya. Seperti halnya di masa lalu telah dibangun sebuah bangunan candi yang megah yang sekarang bisa dinikmati kemegahannya, yaitu Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Bangunan masjidpun juga seperti itu inspirasinya, karena rakyat Indonesia mayoritas beragama Islam, maka gagasan mendirikan Masjid Agung yang megah sangat tepat sekali.

Perencanaan Pembangunan Masjid Istiqlal

Pertemuan yang dilakukan di sebuah gedung di jalan Merdeka Utara pada tahun 1950 yang dihadiri oleh pejabat negara dan tokoh-tokoh Islam, seperti KH. Wahid Hasyim sebagai Menteri Agama Republik Indonesia waktu itu, dan tokoh Islam dari Partai syarikat Islam yang bernama H. Anwar Tjokroaminoto, dan sejumlah tokoh Islam lainnya di Deca Park. Kemudian sebagai pimpinan dalam pertemuan tersebut adalah KH. Taufiqurrahman. Pertemuan tersebut fokus membahas tentang rencana pembangunan masjid. Namun, gedung pertemuan tempat membahas perencanaan pembangunan masjid dan Deca Park sudah tidak ada lagi karena sudah tergusur proyek pembangunan Monas ( Monumen Nasional ).

sumber : https://pangutangans.wordpress.com/

Pertemuan dengan mencapai mufakat disepakati beberapa poin penting untuk dilaksanakan. Beberapa poin penting yang perlu kita ketahui adalah Yayasan Masjid Istiqlal diketuai oleh H. Anwar Tjokroaminoto selain itu beliau juga ditunjuk sebagai Ketua panitia pelaksana pembangunan Masjid Istiqlal. H. Anwar Tjokroaminoto pada waktu itu sebagai delegasi Indonesia ke Jepang untuk membicarakan masalah pampasan perang, sehingga beliau terlambat dalam menghadiri pertemuan tersebut.

Setelah perencanaan selesai, di tahun 1953 Panita Pembangunan Masjid Istiqlal melaporkan kepada Presiden Soekarno. Kemudian Presiden Soekarno sangat setuju dengan perencanaan pembangunan Masjid Istiqlal. sehingga Negara mendukung sepenuhnya pembangunan Masjid Istiqlal. Yang pertama dilakukan adalah mengesahkan Yayasan Masjid Istiqlal sebagai legalitas resmi yang diakui negara. Legalitas resmi Yayasan Masjid Istiqlal di sahkan oleh notaris Eliza Pondaag pada tanggal 7 Desember 1954.

Langkah berikutnya pada tanggal 22 Februari 1955 dilakukannya Sayembara maket Masjid Istiqlal yang diumumkan lewat surat kabar dan media lainnya pada saat itu. Yang ditunjuk sebagai Dewan Juri dalam Sayembara maket Masjid Istiqlal adalah Presiden Soekarno, sehingga beliau sangat aktif dalam pelaksanaan pembangunan Masjid Istiqlal. Semua arsitek mandiri yaitu perorangan dan arsitek yang tergabung dengan kelembagaan turut diundang dalam sayembara tersebut.

Pada musyawarah untuk menentukan lokasi pembanguan Masjid Istiqlal sebelumnya ada silang pendapat antara Ir. H. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden RI dengan Ir. Soekarno selaku Presiden RI saat itu. Ir. H. Mohammad Hatta memiliki pendapat bahwa lokasi yang cocok didirikan Masjid Istiqlal adalah lokasi Hotel Indonesia saat ini di Jl. Moh. Husni Thamrin. Pertimbangan Ir. H. Mohammad Hatta bahwa lokasi tersebut belum ada bangunannya dan lingkungan Muslim berpusat disana. Sehingga biaya pembangunan akan lebih hemat karena tidak perlu melakukan penggusuran bangunan.

Pendapat Ir. Soekarno, lokasi yang paling tepat untuk pembangunan Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina. Taman Wilhelmina didalamnya ada sebuah bangunan benteng Belanda yang disekelilingnya banyak bangunan pemerintah dan pusat perdagangan berada disana, serta Istana Merdeka dekat di Taman Wilhelmina. Pendapat Ir. Soekarno meniru budaya kekuasaan Kesultanan di Jawa, yaitu tata letak bangunan masjid selalu berdekatan dengan pusat kekuasaan dan berada di sekitar alun-alun. Waktu itu Taman Merdeka Indonesia dianggap sebagi alau-alun dari Ibu kota Jakarta. Kemudian Ir. Soekarno mengusulkan Masjid Istiqlal berdekatan dengan Gereja Katedral Jakarta sebagai simbol toleransi beragama dengan semangat persatuan yang sesuai dengan Pancasila.

Dari kedua pendapat tersebut, maka disepakati dalam musyawarah tersebut mengambil pendapat Ir. Soekarno, yaitu diputuskan pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan di Taman Wilhelmina yang didalamnya terdapat bekas benteng Belanda yang bernama benteng Prins Frederick yang dibangun pada tahun 1837.

Sayembara Rancang Bangun Masjid Istiqlal

Penilaian dan penentu dari pemenang sayembara rancang bangun Masjid Istiqlal adalah Dewan Juri sayembara rancang bangun Masjid Istiqlal. Dewan Juri sayembara rancang bangun Masjid Istiqlal terdiri dari ulama terkenal dan para arsitek.

Susunan Dewan Juri :

Ketua Dewan Juri
– Presiden Soekarno

Anggota Dewan Juri :
– Ir. Roosseno Soerjohadikoesoemo
– Ir. Djoeanda Kartawidjaja
– Ir. Suwardi
– Ir. R. Ukar Bratakusumah
– Rd. Soeratmoko
– H. Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA)
– H. Aboebakar Atjeh
– Oemar Husein Amin

Sayembara yang berlangsung selama 3 bulan dari tanggal 22 Februari 1955 hingga 30 Mei 1955 diikuti oleh 30 peserta. Banyaknya peserta merupakan sebuah gambaran antusiasnya masyarakat dengan rencana pembangunan Masjid Nasional. Akhirnya dari seluruh peserta itu, hanya 27 peserta yang menyerahkan sketsa beserta maketnya kepada Dewan Juri, kemudian setelah diseleksi tersaring 22 peserta yang memenuhi persyaratan sayembara.

Arsitek Masjid Istiqlal

sumber : https://muslimobsession.com/

Dari ke 22 peserta sayembara, Dewan Juri kemudian menilai dan bermusyawarah sebagai evaluasi sehingga diputuskan pemenangnya. Ada lima pemenang yang ditetapkan oleh Dewan Juri, mulai dari pemenang pertama hingga pemenang kelima.

Pemenang Pertama
Nama : Fredrerich Silaban
Desain bersandi : Ketuhanan

Pemenang Kedua
Nama : R. Utoyo
Desain bersandi : Istighfar

Pemenang Ketiga
Nama : Hans Gronewegen
Desain bersandi : Salam

Pemenang Keempat
Nama : 5 orang mahasiswa ITB
Desain bersandi : Ilham

Pemenang Kelima
Nama : 3 orang mahasiswa ITB
Desain bersandi : Khatulistiwa dan NV. Associatie dengan sandi Lima Arab

Pemenang pertama Fredrerich Silaban ditetapkan oleh Dewan Juri pada tanggal 5 Juli 1955. Penetapan dilakukan di Istana Merdeka dengan memberikan anugerah sebuah medali emas 75 g serta uang sejumlah Rp. 25.000. Untuk pemenang kedua sampai lima diberikan juga hadiah, dan untuk seluruh peserta mendapatkan sertifikat penghargaan atas partisipasinya.

Kondisi Kawasan Taman Wilhelmina

sumber : https://id.wikipedia.org/

Sebelum dibangun Masjid Istiqlal, pada tahun 1950 keadaan dan kondisi kawasan Taman Wilhelmina adalah tempat yang sepi, kotor, gelap, dan tidak terawat. Bekas bangunan Benteng Prins Frederick dipenuhi dengan reruntuhan tembok benteng yang berlumut dan banyak tumbuhan ilalang.

Sebagai persiapan akan dbangunnya masjid, bertepatan peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 21 Mei 1961 diadakan kerja bakti membersihkan Taman Wilhelmina oleh sekitar 50 ribu orang dari berbagai unsur, seperti PNS, tentara, Alim ulama, swasta, dan seluruh lapisan masyarakat yang dimulai dengan pidato Menteri Jaksa Agung.

Pembangunan Masjid Istiqlal

sumber : https://news.detik.com/

Pada tanggal 24 Agustus 1961 menjadi momen sejarah bagi rakyat Indonesia khususnya yang beragama Islam. Hari itu bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilakukan pemancangan tiang pertama pembangunan Masjid Istiqlal oleh RI pertama Ir. Soekarno.

Dalam proses pembangunan masjid banyak mengalami kendala, sudah 15 tahun lamanya dati tahun 1950 hingga 1965 pembangunan mengalami stagnan. Penyebab besar proses pembangaunan masjid ini adalah situasi politik negara sedang ada masalah, yaitu pertikaian partai politik demi kepentingan partai masing-masing. Pada saat itu negara dalam sistem demokrasi parlementer sampai puncaknya terjadi pemberontakan G30S/PKI. Di tahun 1966 situasi politik yang gawat sudah bisa diredakan, kemudian KH. Muhammad Dahlan sebagai Menteri Agama menjadi pelopor untuk melanjutkan pembangunan Masjid Istiqlal. Kepanitiaan berganti dengan dikomandoi oleh KH. Idham Chalid sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal.

Berkat kesungguhan para ulama dan tokoh nasional, maka Masjid Istiqlal selesai dibangun dalam waktu tujuh belas tahun setelah adanya peristiwa G30S/PKI 1965. Biaya pembangunan Masjid Istiqlal menelan biaya 7 miliar rupiah dan 12 juta dollar AS yang sumber utamannya dari APBN. Tepat diresmikannya Masjid Istiqlal oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, Masjid Istiqlal sudah bisa digunakan untuk melakukan ibadah sholat.

Peristiwa kontemporer Masjid Istiqlal

sumber : https://metro.tempo.co/

Momen hari besar Islam seperti Isra Mi’raj, Hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi SAW, menjadi peristiwa penting yang selalu diperingati dengan kegembiraan di Masjid Istiqlal dan acara tersebut selalu di liput oleh TV nasional yaitu TVRI karena acara yang dilakukan di Masjid Istiqlal adalah acara nasional dengan mengundang perwakilan dari negara-negara sahabat yang berpenduduk Muslim, seperti Cina yang diwakili dari Uighur, Arab Saudi, Iran, dan lain-lainnya. Bahkan untuk memperingati setengah abad kemerdekaan Indonesia juga dilakukan di Masjid Istiqlal.

Selain peristiwa baik, Masjid Istiqlal juga pernah mengalami peristiwa pahit, yaitu terjadi pengeboman pada pukul 15.20 WIB hari Senin, 19 April 1999. Pada ledakan itu berakibat 2 orang terluka, dan beberapa bangunan mengalami keretakan dan memecahkan kaca kesekretariatan MUI dan kantor organisasi Islam lainnya. Peristiwa bom ini semua sudah ditangani oleh pihak kepolisian dengan 7 tersangak yang sudah tertangkap.

Pengunjung Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal merupakan salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara dan Asia Timur. Sehingga Masjid Istiqlal menjadi daya tarik bagi pengunjung baik dari dalam dan luar negeri untuk mengunjungi masjid ini. Pengunjung yang datang ke Masjid Istiqlal umumnya ingin melihat kemegahan masjid. Untuk pengunjung ada dua kategori pengunjung, yaitu pengunjung Muslim dan non Muslim.

Pengunjung Muslim

sumber : https://megapolitan.kompas.com/

Pengunjung Muslim baik dari dalam ataupun luar negeri boleh langsung masuk untuk beribadah dan bisa juga melihat-lihat kemegahan Masjid Istiqlal. Karena pengunjung Muslim sudah mengerti peraturan ketika memasuki masjid.

Pengunjung non Muslim

sumber : https://www.republika.co.id/

Pengunjung non Muslim sebelum memasuki Masjid Istiqlal ada peraturan yang harus ditaati, seperti : melepaskan alas kaki sebelum masuk masjid, mengenakan busana sopan dan pantas yang tertutup ( jika memakai celana pendek dan pakaian kurang pantas, pihak masjid meminjamkan sarung dan kerudung ). Selain itu bagi pengunjung non Muslim ada beberapa bagian masjid saja yang boleh dikunjungi, dan ada bagian masjid yang tidak boleh dikunjungi ( lantai pertama ruang utama tempat mimbar dan mihrab ) pengunjung non Muslim boleh melihatnya lewat balkon lantai ke dua. Pengunjung non Muslim harus didampingi pemandu untuk melihat-lihat bagian masjid.

Barack Obama ketika menjadi Presiden Amerika Serikat yang didampingi istrinya pernah berkunjung ke Masjid Istiqal pada November 2010. Sehingga kunjungan Barack Obama menjadi magnet lebih besar bagi wisatawan asing untuk berkunjung ke Masjid Isiqlal, setiap harinya sekitar 20 wisatawan mancanegara terutama wisatawan dari Eropa. Tokoh penting dunia yang pernah mengunjungi Masjid Istiqlal diantaranya Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Presiden Libya Muammar Gaddafi, Pangeran Charles dari Britania Raya, Li Yuanchao wakil ketua Partai Komunis China,Bill Clinton Presiden Amerika Serikat pada tahun 1994, Presiden Cile Sebastián Piñera, Heinz Fischer Presiden Austria, dan Jens Stoltenberg Perdana Menteri Norwegia, serta Kanselir Jerman Angela Merkel pada tahun 2012, tidak lupa pada Maret 2017 Raja Salman dari Arab Saudi.

Arsitektur Masjid Istiqlal

sumber : https://minanews.net/

Pertimbangan dalam arsitektur masjid adalah Jakarta yang beriklim tropis dan diwilayah tersebut jika hujan rawan terjadi banjir, maka prinsip minimalis sangat tepat diterapkan dengan mempertimbangkan daya tampung yang besar untuk jamaah. Cuaca Jakarta yang panas, masjid dirancang memiliki sirkulasi udara yang sejuk, kemudian jamaah aman dari panas terik matahari dan hujan. Bangunan utama dengan tiang-tiang dengan bukaan lowong yang lebar fungsinya memudahkan sirkulasi udara dan penerangan alami didalam masjid.

Gaya Arsitektur Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal memiliki gaya arsitektur Islam modern internasional, bisa di lihat dari bentuk bangunannya. Kesan agung dan monumental pada Masjid Istiqlal disebabkan oleh penerapan bentuk geometri sederhana seperti persegi, kubus, kubah bola dalam ukuran sangat besar. Kemudian didukung oleh bahan pilihan yang terbaik, seperti baja antikarat / stainless steel dan marmer putih yang sederhana. Pola geometris ornamen logam krawangan (kerangka logam berlubang) yang sederhana berpola lingkaran, kubus, atau persegi sehingga berkesan elegan. Unsur estetika pada bangunan diperoleh dari ornamen- ornamen penyekat jendela atau lubang sirkulasi udara yang dari bahan baja anti karat. Selain itu yang terbuat dari baja anti karat adalah pagar langkan pada tepi balkon pada setiap lantai, pagar tangga, langit-langit masjid, bagian dalam kubah, dan dua belas pilar utama penyangga kubah.

Keunikan arsitektur masjid merupakan perpaduan antara arsitektur Indonesia, Timur Tengah, dan Eropa. Arsitektur Indonesia bisa dilihat pada model bangunan yang terbuka sebagai sirkulasi udara dan pencahayaan alami pada wilayah tropis, dan letak masjid yang berdekatan dengan pusat pemerintahan juga menjadi ciri dari arsitektur Indonesia. Arsitektur Timur Tengah bisa dilihat dari kubah masjid yang berhiaskan kaligrafi. Kemudian arsitektur Eropa tampak dari bentuk tiang dan dinding yang kokoh seperti bangunan bizantium.

Para pemerhati arsitektur masjid menganggap Masjid Istiqlal sangat kuat dengan gaya arsitektur Timur Tengah karena bangunan kubah dan menara yang begitu dominan. Sehingga Presiden Soeharto waktu itu banyak melakukan pembanguan masjid di tanah air
dengan gaya tradisional Jawa yang berbentuk atap limas. Pembangunan banyak masjid di tanah air tersebut disponsori oleh Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila.

Kapasitas Masjid Istiqlal

masjid istiqlal

sumber : https://www.pikiran-rakyat.com/

Daya tampung masjid sekitar 120.000 jamaah, tetapi jika semua lantai pada bangunan masjid dimanfaatkan akan bisa menampung sekitar 200.000 jamaah.

– Ruang salat utama dan balkon serta sayap memuat 61.000 orang.
– Ruang pada bangunan pendahuluan memuat 8.000 orang.
– Ruang teras terbuka di lantai 2 memuat 50.000 orang.
– Semua koridor dan tempat lainnya memuat 81.000 orang.

Simbolisme Arsitektur Masjid Istiqlal

sumber : https://www.propertyinside.id/

Arsitektur Masjid Istiqlal pada bagian-bagian masjid memiliki makna dan simbol yang mampu dijelaskan oleh perancangnya.Tujuh gerbang utama masuk masjid memiliki nama-nama yang diambil dari Asmaul husna, yaitu 99 Nama Alloh. Angka tujuh bermakna jumlah tingkatan langit yang dijelaskan dalam Al quran dan tujuh juga bermakna jumlah hari dalam satu pekan. Lantai dasar menjadi bagian tempat wudhu, dan lantai satu yang ditinggikan menjadi ruang utama serta pelataran utama masjid. Masjid memiliki dua bangunan, yaitu bangunan utama dan bangunan pendamping. Bangunan pendamping berfungsi untuk tangga dan juga tempat ibadah tambahan. Pada bangunan utama diatasnya ada kubah yang memiliki diameter 45 meter sebagai simbol tahun kemerdekaan Indonesia yaitu di tahun 1945. Bulan sabit dan bintang pada mustaka atau puncak kubah yang berbahan baja anti karat merupakan simbol Islam.

Pada ruang utama sholat ada 12 tiang dengan susunan melingkar dan sekelilingnya terdapat empat tingkat balkon. ke 12 tiang berfungsi menopang kubah utama masjid. Jumlah tiang yang 12, merupakan lambang dari tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW, yaitu tanggal 12 Rabiul Awwal. Jumlah tiang yang 12 juga bermakna jumlah bulan dalam satu tahun. Jumlah 4 balkon + lantai utama yang berjumlah 5 bermakna 5 Rukun Islam juga lambang dari Pancasila. Bangunan pendamping masjid juga memiliki kubah yang berdiameter 8 meter.

Bangunan utama dan bangunan pendamping, kubah utama dan kubah pendamping, ini bermakna angka 2 yang memiliki arti salaing berdampingan dan melengkapi, antara langit dengan bumi, dunia dengan akhirat, lahir dan batin, serta hablum minallah (hubungan manusia dengan Tuhannya) dan hablum minannas (hubungan manusia dengan sesamanya). Makna bangunanan masjid selaras dengan ajaran Islam yang menyeluruh.

Interior Masjid Istiqlal

Bahan baja anti karat menjadi bahan utama rancangan interior masjid. Bentuk minimalis dengan hiasan sederhana ornamen geometrik tampak pada interior masjid. Makna kesederhanaan mengandung keindahan tampak pada ragam hiasan geometris yang minmalis, bersih, dan sederhana. Pada dinding utama mihrab terdapat tulisan Arab ” Allah ” pada sebelah kanan, dan pada diding sebelah kiri mihrab bertuliskan Arab ” Muhammad “, serta tengahnya ada kaligrafi Arab Surat TA Ha ayat 14. Baja anti karat diimpor dari Jerman sebagai ornamen masjid. Kemudian marmer didatangkan dari produk lokal Tulungagung Jawa Timur.

Karpet

sumber : https://republika.co.id/

Karpet masjid pada ruangan utama yang berwarna merah adalah hasil dari sumbangan Sheikh Esmail Abu Daud seorang dermawan dari Arab Saudi. Pada tanggal 3 Juni 2005 karpet sebanyak 103 gulung yang berbahan wol tersebut diserahkan. Perawatan karpet dilakukan secara manual, cara membersihkan menggunakan vacum cleaner.

Sketsel

Ada 20 modul berbahan stainless steel dan 20 modul berbahan kayu dengan ukuran masing-masing 2 meter x 80 centimeter sebagai sketsel. Sketsel tersebut bersifat knock down, bungkar pasang sesuai kebutuhan.

Rak Al-Quran

sumber : http://fitrianygustariny.com/

Rak Al-Quran berada di 12 tiang ruang utama masjid, rak Al Quran berbentuk bulat menyesuaikan bentuk tiang dan setiap rak terdiri 2 tingkat yang bernahan stainless steel. Daya tampung setiap rak adlah 100 hingga 150 buah mushaf Al QURAN.

Menara Masjid Istiqlal

sumber : https://steemit.com/

Jumlah satu menara yang dimiliki Masjid Istiqlal melambangkan ke Esaan Allah SWT. Menara dengan ketinggian 66,66 meter (6.666 cm) memiliki struktur yang berlapis marmer. Ketinggian (6.666 cm) melambangkan jumlah ayat dalam al Quran. Kemudian ketinggian kemuncak menara yang berbahan kerangka baja memiliki ketinggian 30 meter yang melambangkan jumlah 30 juz dalam Al Quran. Tinggi total menara Masjid Istiqlal adalah 96,66 meter. Gerbang Al Fattah dan Gerbang Ar Rozzaq dihubungkan dengan koridor tengah, penjuru koridor masjid mengarah ke Monumen Nasional sebagai lambang bahwa ini adalah Masjid Nasional Republik Indonesia. Teras besar terbuka yang dimiliki masjid memiliki luas 29.800 meter persegi difungsikan ketika jamaah membludak ketika sholat Id.

Bedug Masjid Istiqlal

sumber : https://news.okezone.com/

Masjid Istiqlal memiliki sebuah bedug besar yang sangat fenomenal. Bedug berukuran raksasa ini dibuat dari batang pohon kayu meranti merah yang berasal dari hutan di Pulau Kalimantan dengan usia pohon sekitar 3 abad / 300 tahun.

Kubah Raksasa

sumber : https://news.detik.com/

Memiliki diameter 45 meter yang terbuat dari baja anti karat Jerman Barat dengan berat 86 ton. Bagian bawah kubah dikelilingi kaligrafi dari Surat Yaasin karya tulisan tangan langsung dari K.H Fa’iz seorang Khatthaath senior dari Jawa Timur. Puncak kubah lambang Bulan dan Bintang memiliki fungsi sebagai penangkal petir, memiliki diameter 3 meter dengan berat 2,5 ton.

Pagar dan Pintu Gerbang

sumber : https://news.detik.com/

Kawasan seluas 9.32 hektare, bangunan masjid hanya 26% nya, sisanya sebagai taman dan halaman masjid. Jadi keistimewaan Masjid Istiqlal adalah memiliki bangunan yang megah dengan panorama air mancur dengan semburan air setinggi 45 meter yang berada di taman masjid.

Pagar setinggi 4 meter dengan bagian bawah tembok setinggi satu meter dan diatasnya pagar dari baja anti karat setinggi 3 meter mengelilingi kompleks Masjid Istiqlal.

Pintu gerbang pada tahun 2007 di ganti dengan yang lebih baik dan kuat, yaitu dari baghan aluminium cor yang memiliki celah-celah yang rapat sehingga manusia tidak bisa menerosnya. Majid memiliki pintu gerbang disebelah timur, utara, tenggara, dan selatan. Salah satu pintu gerbang tersebut adlah gerbang VIP yang hanya di lewati oleh tokoh penting saja. Pintu As Salam biasanya digunakan sebagai jalan masuk masjid oleh undangan VIP dan tokoh tokoh penting kenegaraan

Ada 7 pintu gerbang masuk ke Masjid Istiqlal. Ketujuh pintu tersebut memiliki nama masing-masing yang diambil dari Asmaul husna. Terdapat 3 pintu utama yang bernama Al Fattah, As Salam dan Ar Rozzaq.

Berikut ini nama ketujuh pintu gerbang Masjid Istiqlal

Al-Fattah (Gerbang Pembuka)
Pintu utama pada sisi timur laut berhadapan dengan Gereja Katedral. Pintu ini adalah pintu untuk masyarakat umum.

Al-Quddus (Gerbang Kesucian)
Pintu pada di sisi timur laut terdapat di sudut bangunan utama masjid.

As-Salam (Gerbang Kedamaian)
Salah satu pintu utama ini ada di ujung utara pada sudut bangunan utama. Pintu ini langsung menuju dekat shaf terdepan barisan salat, sehingga pintu ini digunakan untuk tamu penting VIP.

Al-Malik (Gerbang Raja)
Pintu VVIP di sisi barat pada sudut bangunan utama masjid. Seperti pintu As Salam pintu ini juga langsung menuju dekat shaf terdepan barisan salat, sehingga pintu ini digunakan untuk tamu penting VVIP seperti presiden dan wakil presiden Indonesia serta tamu negara yang berkunjung.

Al-Ghaffar (Gerbang Ampunan)
Pintu ini berada di ujung selatan pada bangunan selasar pelataran, tepat di bawah menara masjid Istiqlal

Ar-Rozzaq (Gerbang Rezeki)
Salah satu pintu utama ini terletak di tengah-tengah sisi selatan selasar pelataran Istiqlal. Dari pintu ini terdapat koridor yang lurus menghubungkannya dengan pintu Al Fatah di sisi timur laut.

Ar-Rahman (Gerbang Pengasih)
Pintu ini terletak di sudut barat daya bangunan selasar masjid, dekat pintu Al Malik.

Taman, Parkir, Jembatan, dan Air Mancur

Pada kompleks Masjid Istiqlal, selain bangunan masjid terdapat taman, parkir, jembatan, dan air mancur :

Taman seluas 4,15 hektar terbagi 23 lokasi dengan memberikan nama masing-masing lokasi tersebut sesuai dengan nama tanaman yang mayoritas ditanam disana, seperti Taman Kamboja yang lokasi tersebut mayoritas tanaman kamboja. Taman masjid yang rindang juga berfungsi sebagai hutan kota. Untuk menambah kesan alami pada taman masjid terdapat beberapa jenis unggas yang hidup disana. Suasana sejuk dan hijau akan menambah kekusyukan dalam melakukan ibadah di Masjid Istiqlal.

sumber : https://rosodaras.wordpress.com/

Parkir seluas 2,15 hektar mampu menampung kurang lebih 800 kendaraan melalui semua pintu masuk masjid yaitu melalui 7 pintu gerbang. Jalan pada halaman masjid menuju te,mpat parkir memiliki kualitas kelas satu sehingga kendaraan nyaman. Kompleks Masjid Istiqlal dibelah oleh aliran sungai Ciliwung sehingga dibangun 3 jembatan besar dan lebar plus jembatan kecil untuk pejalan kaki. Semua kerangka jembatan dari bahan baja anti karat.

sumber : https://republika.co.id/

Di halaman bagian selatan dilengkapi dengan kolam air mancur yang berada ditengah-tengah berfungsi menambah keindahan taman masjid. Taman air mancur ini seluas 2.803 meter persegi, dan kolam air mancur seluas 8.490 meter persegi, jadi luas keseluruhannya 11,293 meter persegi. Pada bagian tengah kolam dibuat ring penampung air bersih bergaris tengah 45 meter, jumlah nozel pemancar air mancur sebanyak: 1 buah tegak lurus di tengah-tengah cawan air mancur, 17 buah di lingkar luar, dan 8 buah buah di lingkar dalam pada kolam penampungan air bersih. Air mancur ini dapat memancarkan air setinggi 45 meter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *