Masjid Al-Rahim Dubai

Masjid Al-Rahim Dubai

Sejarah

Sumber : dubaimarina.ae

Masjid ini dibangun atas permintaan Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan dari Abu Dhabi, yaitu seorang Wakil Perdana Menteri Uni Emirat Arab. Pembangunannya Masjid Al-Rahim Dubai memakan waktu antara 3 hingga 4 tahun. Masjid Al-Rahim Dubai di buka untuk umum sejak Oktober 2013.

Arsitektur

Sumber : thenational.ae

Masjid Al-Rahim memenuhi kriteria dasar arsitektur Islam. Salah satu kriteria tersebut adalah menara masjid. Menara masjid yang tinggi menjadi tempat imam melantunkan adzan (peran muazin di sini diambil oleh imam). Masjid Al-Rahim dimahkotai oleh kubah tunggal, yaitu representasi simbolik dari kubah surga dalam arsitektur Islam. Ini juga termasuk Ziyada, yaitu, sebuah teras yang dikelilingi oleh dinding ganda. Bagian depan masjid berubah menjadi marina yang dibatasi oleh air terjun. Di malam hari, ruangan itu diterangi dengan warna putih dan biru.

Masjid Al-Rahim memilki dua mimbar, mimbar pertama berada di ruang sholat utama yang diperuntukkan untuk jamaah pria yang memilki pintu masuk menghadap ke teras. Di lantai blok yang sama ada ruang sholat kecil yang diperuntukkan untuk jamaah wanita yang memiliki pintu masuknya menghadap ke luar. Ruang sholat jamaah wanita berada jauh dan ada sekat kaca yang dilapisi film buram perak sandblasted, sehingga wanita dapat mengamati ruang sholat jamaah pria di bawahnya.

Wanita memiliki tempat wudhu sendiri dengan tempat duduk “berteknologi tinggi” dengan detektor gerakan. Enklosur kedua terdiri dari tiga kamar terpisah. Bagian yang menghadap teras masjid adalah tempat wudhu utama dengan toilet sebelum jamaah melakukan sholat dan doa. Sisi yang menghadap ke luar sebagai ruang sekolah Alquran dan perpustakaan yang diperuntukkan untuk studi Islam, kedua bangunan tersebut dibangun atas permintaan Yang Mulia Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan.

 

Sumber : dubaimarina.ae

Menurut pembantu imam masjid, Masjid Al-Rahim mampu menampung jamaah hingga 2.000 orang. Ini terutama ramai pada hari Jumat antara jam 11 hingga jam 1 siang (selama shalat tengah hari dalam bahasa Arab disebut adh-Dzikir dan yang biasanya berlangsung sekitar 12:30) dan selama festival Islam khusus seperti Idul Fitri. Masjid al-Rahim sebenarnya bukan tempat wisata (kecuali bahwa itu sering difoto dari luar) dan tetap menjadi tempat shalat. Tetapi karena memiliki arsitektur yang indah membuat para jamaah dari luar terkagum dan menjadikan salah satu destinasi traveling mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *