Masjid Agung Tirana Albania

Masjid Agung Tirana Albania

Setelah jatuhnya komunisme di Albania, pada tahun 1991, Muslim Albania sering mengeluh tentang didiskriminasi.Sementara dua katedral untuk Katolik dan Ortodoks Timur dibangun, pada tahun 2016 Muslim Albania masih tidak memiliki masjid pusat dan harus berdoa di jalan-jalan .

Pada tahun 1992, presiden saat itu, Sali Berisha, meletakkan batu pertama sebuah masjid yang akan dibangun di dekat alun-alun Namazgja, dekat dengan parlemen, namun pembangunannya tidak pernah selesai setelah ketua parlemen, Pjetër Arbnori, seorang Katolik, menentang rencana tersebut.

Keputusan membangun masjid diambil pada 2010, saat itu walikota Tirana, Edi Rama.
Bangunan masjid dianggap perlu karena sudah ada 114 gereja tetapi hanya 8 masjid. Selama liburan Islam, Lapangan Skanderbeg dipenuhi dengan jamaah Muslim, karena masjid Ethem Bey hanya memiliki kapasitas 60 orang. Hujan membuat khotbah Jumat tidak mungkin.

Masjid ini diperkirakan memiliki empat menara setinggi 50 m, sedangkan kubah pusat akan memiliki ketinggian 30 meter. Lantai pertama masjid akan mencakup pusat budaya dan fasilitas lainnya. Masjid ini sedang dibangun di atas tanah seluas 10.000 meter persegi di dekat gedung parlemen Albania dan akan memiliki kapasitas hingga 4.500 orang untuk berdoa pada suatu waktu di dalam masjid.

Pendanaan untuk pembangunan masjid berasal dari negara utama yang dikelola organisasi Muslim Turki Diyanet. Pada 2015, presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengunjungi Albania untuk upacara pelantikan. Komunitas Muslim Albania telah secara resmi meletakkan fondasi untuk pembangunan Masjid “Namazgja” di Tirana, di hadapan Presiden Albania, Bujar Nishani, Presiden Turki, Recep Tayyp Erdogan dan tokoh-tokoh lain dari Albania dan Turki.

Kompleks ini akan menjadi pusat Islam terbesar di Balkan. Ini akan mencakup masjid, ruang konferensi, ruang pameran, museum Islam pertama di Balkan, perpustakaan, kantor, tempat parkir, dan fasilitas umum lainnya. Kompleks “Namazgja” akan memiliki kapasitas umum 20 ribu meter persegi, sementara masjid memiliki ruang yang cukup untuk 5 ribu orang untuk sholat sekaligus.

Pembangunan masjid ini akan mengakhiri kurangnya fasilitas keagamaan untuk komunitas keagamaan terbesar di Albania, komunitas Muslim, yang merupakan 70% dari populasi.

Pemerintah Turki mendanai pembangunan masjid dan kompleks ini dengan jumlah 30 juta Euro. Presiden Turki, Erdogan, mengkonfirmasi dukungan ini: “Masjid ini akan dibangun dengan kontribusi dan bantuan rakyat Turki. Kedekatan masjid ini dengan gereja dan keberadaan museum hidup bersama, yang akan dibangun di samping masjid ini, menunjukkan keragaman dan harmoni yang ada di Albania ”, kata Erdogan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *