8 Hal Tentang Masjid Al Mashun Medan

8 Hal Tentang Masjid Al Mashun Medan

Masjid Al Mashun Medan merupakan salah satu masjid tertua di Kota Medan yang masih terawat dan terjaga dengan baik hingga kini. Masjid Al Mashun Medan juga dikenal dengan Masjid Raya Medan saat ini karena menjadi salah satu ikon Kota Medan. Masjid yang dibangun lebih dari satu abad yang lalu, sekarang masih berfungsi dengan baik sebagai tempat ibadah umat Islam, dan menjadi salah satu tempat wisata di Kota Medan.

Tahun Berdiri Masjid Al Mashun Medan

Masjid Al Mashun Medan

sumber : http://www.gomedan.id/

Salah satu peninggalan Kesultanan Deli yang megah dan sakral ini adalah Masjid Al Mashun Medan. Masjid yang dibangun oleh Sultan dari Kesultanan Deli yang bernama Sultan Ma’mun Al-Rasyid Perkasa Alamsjah dilakukan pada 21 Agustus 1906 M (1 Rajab 1324 H). Kemudian pembangunan Masjid Al Mashun Medan selesai pada 10 September 1909 Masehi atau tepatnya di hari Jumat bulan sya’ban 1327 Hijriyah dengan dilaksanakannya Sholat Jumat pertama kali di Masjid Al Mashun Medan.

Arsitek

sumber : http://www.gomedan.id/

Masjid Al Mashun Medan yang bersejarah ini perancangnya bukanlah orang Islam. Arsitek kenamaan Belanda waktu itu yaitu Van Erp telah merancang Istana Maimun dengan nilai arsitektur megah. Selang beberapa tahun masih didalam kompleks Istana Maimun kurang lebih berjarak 200 meter, Sultan Ma’mun Al-Rasyid Perkasa Alamsjah ingin membangun sebuah Masjid Kesultanan Deli yanglebih megah dari Istana Maimun. Desain masjid pada awalnya di serahkan kepada arsitek Van Erp, karena pada waktu itu Candi Borobudur mengalami retorasi, maka Van Erp diperintahkan pemerintah Hindia Belanda membantu proses restorasi Candi Borobudur di Jawa Tengah. Kemudian desain Masjid Al Mashun Medan dipercayakan kepada arsitek Belanda yaitu JA Tingdeman.

Luas

sumber : https://merahputih.com/

Situs Kemenag mencatat luas bangunan Masjid Al Mashun Medan sekitar 5.000 meter persegi yang berada diluas lahan kompleks masjid 18.000 meter persegi. Bangunan Masjid Al Mashun Medan masih termasuk kompleks Istana Kesultanan Deli. Masjid Al Mashun Medan memiliki beberapa fasilitas yang bisa membuat nyaman para jamaah, mulai dari tempat wudhu yang bersih, tempat penitipan sepatu dan sandal, kantor kesekretariatan, udara yang sejuk didalam masjid dari AC, dan berbagai peralatan lainnya yang membuat sound sytem merdu dan enak didengar.

Arsitektur

sumber : http://wikimapia.org/

Masjid megah ini memiliki arsitektur yang unik, yaitu perpaduan arsitektur Melayu, Eropa, dan Timur Tengah. Khas Melayu bisa dilihat pada ornamen-ornamen yang banyak menghiasi interior masjid mulai dari warna kuning yang digunakan. Khas bangunan Timur Tengah Masjid Al Mashun Medan bisa dilihat pada kubah masjid beserta ornamen lengkungan yang ada pada eksterior masjid.

Kemudian bangunan khas Eropa seperti bangunan di Spanyol bisa dilihat pada lorong masjid dengan berbagai macam ornamen yang menghiasinya kemudian pilar-pilar yang menghiasi masjid. Kubah utama terbesar mengatapi bagian tengah di depan mihrab dan mimbar. Bentuk kubah itu mengikuti model Turki, dengan bentuk yang patah-patah bersegi delapan. Kemudian, di antara kubah, gang keliling dan bagian depan ruang shalat terdapat atap bersisi miring tunggal. Pada dinding tumpuan kubah, terdapat jendela atas, demikian pula pada dinding atas teras dalam, sehingga ruang shalat utama cukup mendapat cahaya. Kubah utama dikelilingi oleh kubah-kubah berbentuk sama, tapi lebih kecil.

Masjid memiliki menara yang unik, denah bujur sangkar yang menyangga bagian atasnya yang berbentuk silindris. Ornamen badan menara adalah perpaduan arsitektur Mesir, Iran dan Arab.

Pemugaran

sumber : https://sumutpos.co/

Dalam menjaga keaslian dari bangunan Masjid Al Mashun Medan dilakukakanlah pemugaran dengan sangat hati-hati pada tahun 1927, 1966 dan pada tahun 2017. Pemugaran tersebut bukanlah merubah dan mengganti yang sudah ada, tetapi merawat dan menambah suasanan nyaman didalam masjid agar para jamaah semakin khusyuk dalam beribadah.

Bahan Kontruksi Bangunan

sumber : https://www.aroengbinang.com/

Biaya besar pada pembangunan Masjid Al Mashun Medan karena bahan yang digunakan dalam pembangunannya sebagiannya berasal dari impor. Mulai dari marmer yang digunakan masjid berasal impor dari Italia, kaca patri yang ada di masjid berasal impor dari Tiongkok, kemudian lampu gantung masjid impor dari Prancis.

Kapasitas

sumber : https://medan.tribunnews.com/

Masjid Al Mashun Medan memiliki kapasitas sekitar 1500 jamaah pada bangunan masjidnya. Jika masih kurang bisa menggunakan pelataran masjid yang masih sangat luas.

Peta Lokasi

 

Untuk pergi ke Masjid Al Mashun Medan yang megah ini, dapat menggunakan banyak pilihan transportasi pada umumnya. Jika masih merasa kesulitan menuju lokasi wisata religi ini, maka dapat menggunakan bantuan aplikasi google maps. Untuk lokasi masjid satu ini, tepatnya berada di Jalan Sisingamangaraja, Medan Kota, Medan, Kota Medan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *