Selain Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Malaysia juga termasuk mayoritas penduduknya merupakan seorang muslim. Tak heran disana sangat mudah ditemukan beberapa tempat ibadah bagi umat muslim. Masjid di Malaysia sangat banyak dan seperti di tempat lain masjid disana pun memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Salah satu masjid yang terkenal karena megah dan sangat besar di Malaysia adalah masjid Putra yang berada di Putrajaya.
Masjid Putra merupakan salah satu fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah Federal Malaysia bagi pegawai pemerintah, duta besar, masyarakat muslim yang tak jauh tinggal dari masjid tersebut serta beberapa pegawai pemerintahan lainnya. Masjid Putra sendiri merupakan sebuah ikon yang sangat menarik diantara berbagai bangunan-bangunan indah di Putrajaya. Perlu diketahui bahwa nama masjid Putra diambil dari salah satu mantan Perdana Menteri Malaysia yaitu Almarhum Tunku Abdul Rahman Putra Al Haj. Beliau merupakan Perdana Menteri Malaysia yang pertama. Masyarakat disana sangat menghormati beliau lalu sebagai bentuk penghoratannya maka diberikan nama beliau dalam sebuah masjid megah di Putrajaya.
Pemerintah Malaysia memiliki kebijakan tentang Islam yag dijadikan sebagai agama resmi di negara tersebut. tak heran berbagai ciri khas dari Islam sangat melekat di Malaysia.
Desain masjid Purba dibuat oleh Y. Bhg. Dato’ Dr. Nik Mohamad Bin Mahmood yang merupakan kumpuan dari Senireka Sdn. Bhd. Dan pada tahun 1997 tepatnya di bulan Juni masjid Putra mulai dibangun lalu rampung pada tahun 1999. Lalu tepatnya pada tanggal 1 September 1990 masjid ini diserahterimakan kepada JAKIM agar mengelola masjid Putra. Dalam pembangunannya, masjid Putra menghabiskan dana sebesar RM 250 juta sedangkan untuk biaya perawatan masjid mencapaii RM 100 ribu. Meskipun menghabiskan dana yang tidak sedikit, hasil bangunan masjid ini sangat memuaskan.
Jika dilihat dari bangunannya, masjid Purba memilii gaya desain Timur Tengah dan Tradisional Melayu. Bangunan masjid ini berdiri diatas lahan 1.37 hektar yang terhitung mulai dari pintu masuk utama masjid hingga bangunan masjid sendiri. Sangat mempesona jika masjid ini dilihat dari kejauhan dan semakin menakjubkan ketika memasuki masjid Putra. Jika dilihat dari kejauhan, masjid Putra sekilas seperti mengapung karena berada di tepian danau buatan yang telah dibangun. Masjid Putra memiliki kubah dan menara yanng terpisah dari bangunan utama masjid. Terdapat juga berbagai ornamen yang menghiasi dari setiap sudut dibagian luar dan dalam masjid.
Pada bagan ruang shalat, masjid ini terlihat minimalis dan sangat menarik. Ruangan tersebut berada di lantai G dan apat menampung jamaah hingga 8000 jamaah laki-laki sedangkan untuk jamaah wanita mencapai 2000 jamaah namun tempatnya berada di ruang shalat lantai 1. Untuk menyangga bagian atap bangunan masjid ini memiliki 12 tiang utama. Di bagian ruang shalat ini tak hanya difungsikan sebagai tempat melaksanakan shalat fardhu, tetapi juga digunakan untuk tahlilan, shalat sunat hajat, kuliah agama dan beberapa aktivitas keagamaan lainnya.
Masjid Putra juga memiliki salah satu ruang yang bermanfaat bagi para jamaah dan juga pengunjung, yaitu ruang serbaguna atau mereka menyebutnya Ruang Legar. Ruangan tersebut digunakan sebagai tempat pendaftaran berbagai program yang dilaksanakan di masjid Putra. Ruang Legar dapat menampung hingga 400 orang. Tak hanya itu saja, masjid Putra memiliki sebuah perputakaan yang koleksi bukunya mencapai 10.193 buku namun hanya diizinkan buku-buku tersebut dibaca di perpustakaan ini dan tidak boleh dibawa keluar.
Dengan kemegahan dan beberapa fasilitasmendukung lainnya di masjid Putra, tak heran masjid ini selalu penuh oleh para jamaah dan para pengunjung.