Masjid Fazle Omar

Masjid Fazle Omar

Masjid Fazle Omar dibuka pada 22 Juni 1957 oleh Jamaah Muslim Ahmadiyah (AMJ) di distrik Stellingen, Hamburg di Wieckstrasse. Setelah masjid di kamp sabit di Wünsdorf dekat Zossen, sebuah kamp untuk tahanan perang Muslim selama Perang Dunia Pertama, dan Masjid Wilmersdorfer di Berlin, itu adalah masjid tertua ketiga di Jerman dan masjid baru pertama yang akan dibangun setelah Perang Dunia Kedua.

sumber : https://www.wikiwand.com

Sejarah

Gagasan membangun rumah doa Islam dimulai pada tahun 1955 ketika Mirza Bashir ud-Din Mahmud Ahmad, Khalifat ul-Massih II dan kepala AMJ di seluruh dunia, mengunjungi Hamburg untuk pertama kalinya. Pada 27 Juni 1955, ia diterima oleh Josef von Fisenne (CDU), yang waktu itu adalah Senator Gedung Otorita dan kemudian Departemen Kepolisian (Interior), di Balai Kota Hamburg.

Batu fondasi untuk pembangunan masjid diletakkan pada 22 Februari 1957. Konstruksi ini dibiayai oleh AMJ. Selain itu, lembaga-lembaga kredit seperti Deutsche Bank, Dresdner Bank dan Vereinsbank berpartisipasi dengan sumbangan masing-masing DM 500. Arsitek masjid itu adalah seorang Muslim Ahmadi asal Jerman, yang sebelumnya memeluk Islam melalui karya misionaris imam Chaudhry Abdul Latif. Imam Latif adalah ayah dari ahli meteorologi Mojib Latif.

Presiden Mahkamah Internasional, Sir Muhammad Zafrullah Khan, membuka Masjid Fazle Omar pada 22 Juni 1957. Manajer distrik Stellingen / Eimsbüttel dan profesor dari Universitas Hamburg serta para duta besar dari negara-negara Pakistan, India dan Belanda hadir pada upacara pembukaan.

Pentingnya masjid

Sampai selesainya Masjid Imam Ali pada tahun 1965, Masjid Fazle Omar berfungsi sebagai satu-satunya tempat sholat Islam di dan sekitar Hamburg. Bangunan masjid baru dianggap sebagai tanda penting dalam sejarah Islam di Jerman dan memungkinkan diversifikasi organisasi kehidupan keagamaan di Hamburg. AMJ telah menggunakan masjid sejak awal untuk dialog dan diskusi antaragama. Ini juga berpartisipasi pada hari masjid terbuka untuk secara simbolis membuka pintu masjid untuk sesama warga, meskipun masjid ini buka sepanjang tahun dan digunakan sebagai titik informasi untuk kelas sekolah, kelompok pemerintah dan lembaga lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *