Masjid As Sobur

Masjid As Sobur

Masjid As Sobur berdiri di Islamic Center Tulang Bawang Barat di Lampung, Indonesia. Masjid ini adalah jantung dari rencana induk oleh maverick arsitektur Indonesia Andra Matin untuk mengubah Tubaba yaitu singkatan dari Tulang Bawang Barat menjadi kota transmigrasi perintis pada tahun 2050. Dua dari sepuluh proyek utama yang diusulkan, Masjid As Sobur dan Sessat Agung ( aula komunitas), sudah dibangun dan diresmikan pada Oktober 2016.

sumber : https://bluprint.onemega.com

Massa vertikal mencerminkan hubungan manusia dengan kekuatan yang lebih tinggi atau dalam ekspresi Islam yang dikenal sebagai habluminallah. Sedangkan massa yang tersebar tersebar dari masa vertikal, untuk mencerminkan hubungan manusia satu sama lain, juga dikenal sebagai habluminannas. Kedekatan keduanya merupakan simbol kepercayaan Islam akan perlunya keseimbangan antara habluminallah dan habluminannas yaitu manusia dan Tuhan, serta manusia dan sesamanya.

sumber : https://bluprint.onemega.com

Andra Matin menggabungkan dua elemen yang biasanya ditemukan dalam arsitektur masjid, kubah dan menara, dengan menciptakan menara besar dan tinggi sebagai massa utama. Menara ini menciptakan kekosongan yang sangat tinggi di dalam masjid. Menara ini bersandar pada massa podium rendah untuk menyoroti ketegangan interior. Podium lebar menggunakan dinding gantung di sekitarnya untuk menurunkan suhu dan melindunginya dari hujan, sambil tetap memberikan pemandangan ke lanskap di sekitar masjid. Naskah tradisional Lampung diukir di beberapa sisi dinding untuk menggarisbawahi konteks dan identitas.

sumber : https://bluprint.onemega.com

Beton digunakan sebagai bahan utama. Homogenitasnya memproyeksikan rasa kejujuran dan kekuatan. Ekspresi beton yang dingin dan ringan juga kontras, yang lebih hangat dan lebih gelap. Langit-langit masjid terbuat dari lembaran logam reflektif sehingga orang dapat merefleksikan diri mereka sendiri setiap kali mereka melihat ke atas dan berdoa. Nama Allah (Asma Ul Husna) diukir di langit-langit berulang-ulang. Di malam hari, perforasi ini berfungsi sebagai sumber cahaya utama masjid.

sumber : https://bluprint.onemega.com

Masjid As Sobur dapat menampung hingga 2500 jemaah, dan menerapkan numerologi Islam di seluruh desainnya. Untuk beberapa contoh, dimensi platform masjid adalah 34 kali 34 meter, diambil dari jumlah sujud (sujud) yang dilakukan Muslim setiap hari dalam shalat mereka. Jarak antar kolom adalah 5 meter, diambil dari jumlah sholat fardhu dalam sehari. Ada 30 juz (bagian) dalam Alquran suci, dan dengan demikian menara berdiri 30 meter. Ada 99 bukaan cahaya di atas menara yang terinspirasi oleh 99 nama Allah. Ada juga 114 jumlah kolom di koridor gedung, yang diambil dari jumlah surah (bab) dalam Alquran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *