Masjid Agung Gaza

Masjid Agung Gaza

Masjid Agung Gaza juga dikenal sebagai Masjid Agung Omari adalah yang terbesar dan masjid tertua di Jalur Gaza, terletak di kota tua Gaza.

Arsitektur

sumber : https://en.wikipedia.org

Masjid Agung memiliki luas 4.100 meter persegi. Sebagian besar struktur umum dibangun dari batu pasir laut lokal yang dikenal sebagai kurkar. Masjid membentuk sahn besar (“halaman”) dikelilingi oleh lengkungan bulat. Gaya Mamluk, dan kemudian Utsmani, dimiliki sisi selatan dan tenggara bangunan yang diperluas. Di atas pintu masjid adalah sebuah prasasti yang berisi nama Mamluk sultan Qalawun dan ada juga prasasti yang berisi nama-nama Sultan Lajin dan Barquq.

Interior

sumber : https://en.wikipedia.org

Ketika bangunan itu diubah dari gereja menjadi masjid, sebagian besar konstruksi Tentara Salib sebelumnya sepenuhnya diganti, tetapi fasad masjid dengan pintu masuknya yang melengkung ke barat adalah bagian khas arsitektur gerejawi Tentara Salib, dan kolom-kolom di dalam kompleks masjid masih mempertahankan gaya Gothic Italia mereka. Beberapa kolom telah diidentifikasi sebagai elemen sinagog kuno, digunakan kembali sebagai bahan konstruksi di era Tentara Salib dan masih membentuk bagian dari masjid. Secara internal, permukaan dinding diplester dan dicat. Marmer digunakan untuk pintu barat dan oculus fasad barat. Lantai ditutupi dengan ubin berlapis kaca. Kolom juga marmer dan ibukotanya dibangun dalam gaya Korintus.

Nave pusat adalah selangkangan melengkung, setiap teluk dipisahkan satu sama lain oleh lengkung melintang runcing dengan profil persegi panjang. Arcade nave dilakukan pada dermaga salib dengan kolom bertunangan di setiap wajah, duduk di atas alas. Kedua lorong masjid juga selangkangan. Ibn Batutah mencatat bahwa Masjid Agung memiliki minbar marmer putih (“mimbar”); masih ada sampai sekarang. Ada mihrab kecil di masjid dengan prasasti yang berasal dari tahun 1663, berisi nama Musa Pasha, seorang gubernur Gaza pada masa pemerintahan Ottoman.

Menara

sumber : https://en.wikipedia.org

Masjid ini terkenal dengan menara, yang berbentuk persegi di bagian bawah dan segi delapan di bagian atas, khas gaya arsitektur Mamluk. Menara dibangun dari batu dari pangkalan ke atas, balkon gantung, termasuk bagian atas empat tingkat. Puncaknya sebagian besar terbuat dari kayu dan ubin, dan sering diperbarui. Sebuah kubah sederhana muncul dari drum batu segi delapan dan terbuat dari konstruksi ringan yang mirip dengan kebanyakan masjid di Levant. Menara itu berdiri di ujung teluk timur gereja Salib. Tiga apsis setengah lingkarannya diubah menjadi dasar menara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *