3 Sisi Masjid Modern

3 Sisi Masjid Modern

Masjid modern adalah sebuah bangunan masjid dengan desain futuristik yang memiliki fasilitas-fasilitas untuk berbagai fungsi yang dibutuhkan di era modern, meskipun tidak meninggalkan fungsi utama masjid. Masjid modern di bangun kadang tidak harus sesuai pakem pada umumnya bangunan masjid. Namun, desain masjid modern tetap mengikuti kaidah-kaidah syar’i agar tidak ada hal-hal yang mengandung kesyirikan didalamnya.

masjid modern

sumber : https://www.idntimes.com/

Masjid modern di bangun dengan desain sederhana baik eksterior dan interiornya. Desain masjid modern ini bertujuan sebagai syiar agar jamaah senang sholat berjamaah di masjid dan supaya jamaah betah beribadah di masjid. Tidak hanya desain terbaik, tetapi bahan material terbaik juga digunakan dalam bangunan masjid modern. Untuk mengetahui lebih detailnya bangunan masjid modern, ada beberapa poin yang harus diketahui dahulu.

Sejarah Arsitektur Masjid

sumber : https://kumparan.com/

Arsitektur Masjid Masa Nabi Muhammad SAW

Masjid Quba adalah masjid pertamakali yang di bangun Nabi Muhammad SAW ketika berhijrah ke Madinah. Arsitektur masjid ini terdiri dari pelataran yang dipagari dinding tembok yang cukup tinggi. Pada sisi utaranya memanjang timur ke barat didirikan bangunan serambi untuk Sholat. Tiang masjid ini dari batang pohon kurma dan atapnya dari pelepah daun kurma yang dicampur/pleester dengan tanah liat. Kemudian mimbar terbuat dari batang pohon kurma yang ditidurkan dan ditumpuk tindih menindih. Di tengah-tengah lapangan terbuka dalam masjid terdapat sebuah sumur tempat berwudhu.

Arsitektur Masjid Masa Khulafaur Rasyidin

Arsitektur masjid di masa khulafaur rasyidin masih sama, tetapi di masa Khalifah Umar mulai ada pembangunan MasjidilHaram di mekkah, walaupun bentuknya masih sederhana. Di masa Khalifah Umar juga di bangun Masjid Kuffah dengan tiang-tiang masjid berasal dari marmer, dan masjid ini terus diperbaiki di masa dinasti Ummaiyyah.

Arsitektur Masjid Masa Khalifah Bani Ummaiyah

Arsitektur masjid pada masa ini memiliki ciri-ciri ada shaan, riwaqs, liwan yang bertembok keliling dan mempunyai satu kubah di dekat mihrab. Sistem struktumya berbentuk relung yang terbuat dari susunan batu cadas yang diplester, dan diperkaya dengan ornamen dekoratif bermotif geometris dan atau motif tetumbuhan. Masjid memiliki maksurah yaitu bilik yang berbentuk kotak, berdindingkan pagar atau terali sehingga tembus pandang.

Arsitektur Masjid Masa Khalifah Bani Abbasiyah

Wilayah pemerintahan Khalifah Bani Abbasiyah yang luas membuat desain arsitektur baru yang melibatkan banyak unsur budaya negara-negara yang telah dikuasainya. Sehingga bangunan masjid diletakkan dalam sebuah sistem tata kota maju di saat itu. Sistem konsentris dan masjid serta istana khalifah berada ditengah-tengah dengan alun-alunnya yang luas. Di luarnya terbentang melingkar daerah pemukiman penduduk dengan jaringan jalan yang melingkar dan memusat yang berakhir di tembok/benteng kota dengan empat pintu gerbangnya.

Arsitektur Masjid Masa Dinasti Seljuk Asia Kecil

Arsitektur masjid pada masa ini ada perubahan diantaranya menghilangnya halaman dalam yang dikenal sebagai shaan. Kemudian munculah ventilasi udara yang berada di atap, ornamen muqarnas yaitu hiasan yang biasanya terdapat di kepala tiang, relung, maupun kubah, bentuknya menyerupai sarang lebah bergantung atau bentuk stalaktit.

Arsitektur Masjid Masa Dinasti Utsmaniah di Turki

Arsitektur pada masa Dinasti Utsmaniah komponen masjid bentuknya meyesuaikan perkembangan zaman. Intinya mengalami perbaikan-perbaikan, baik dari segi: omamentasi, bahan, maupun keletakannya. Sebagian diantaranya adalah mimbar dan ruangan-ruangan tambahan (madrasah, ruang buat petugas masjid, mck, perpustakaan, dan lain-lain).

Arsitektur Masjid Kuno di Indonesia

Arsitektur masjid kuno di Indonesia banyak mengadopsi arsitektur bangunan tradisional Jawa, mulai dari bentuknya, atap, dan bahkan ornamen yang menghiasi masjid. Ciri lainnya adalah mempunyai serambi di depan maupun di kedua sisinya, mempunyai tambahan ruangan di sebelah barat atau barat laut, yang dipakai untuk mihrab.

Karakteristik Masjid Modern

sumber : https://travel.dream.co.id/

Arsitektur modern muncul pada paruh pertama abad ke-20 dan menjadi dominan setelah Perang Dunia II. Di masa ini pembangunan banyak menggunakan material kaca, baja dan beton. Bangunan masjid modern juga memiliki karakteristik dalam bangunannya. Ada beberapa karateristik masjid modern yang membedakan dekan masjid kuno atau tradisional.

Kesederhanaan Desain

Desain masjid modern mengedepankan kesederhanaan, tidak banyak penggunaan dekoratif secara detail, sehingga lebih tampak ringan dilihat mata. Kesederhanaan desain masjid modern saat ini lebih banyak disukai karena konsep ini juga memiliki pesan kebaikan yang disuguhkan secara sederhana lewat arsitektur masjid.

Elemen Garis simetris Dan Bersih

Arsitektur bangunan masjid modern hampir semua memiliki eleme garis yang sangat kuat. Elemen garis ini bisa berupa garis horizontal, vertikal dan diagonal pada bangunan. Dan garis-garis bergelombang, lengkung atau garis-garis asimetrik jarang sekali diaplikasikan pada bangunan masjid modern.

Prinsip Less is More

Istilah Less is More pada masjid modern adalah mengacu pada pendekatan minimalis pada bangunan. Tidak ada penggunaan ornamen atau elemen bangunan yang berlebihan. Setiap bagian terbentuk berdasarkan fungsi sekaligus keindahan secara bersamaan.

Kejujuran Penggunaan Material

Material yang banyak digunakan dalam bangunan masjid modern adalah besi, beton, kaca, dan kayu. Material ini digunakan pada eksterior dan interior masjid tanpa dimanipulasi sehingga selaras dengan karakteristik lainnya.

Rancangan Terbuka Dengan Elemen Kaca

Masjid modern banyak menggunakan desain yang terbuka, artinya tidak banyak menggunakan pilar atau sekat. Sehingga ruangan tanpak terhampar luas. Sealain itu penggunaan kaca sering dilakukan sebagai spot pemandangan dan pencahayaan dalam ruangan agar tampak lapang dan terang.

Contoh Masjid Modern

Masjid Cologne, Jerman

sumber : https://www.liputan6.com/

Arsitektur Masjid Cologne di bangun dengan gaya arsitektur masjid modern. Arsitektur masjid ini sebenarnya merupakan arsitektur Euro-Islam modern. Masjid berkubah dengan unsur Turki-Utsmani ini menampilkan dinding-dinding dengan banyak bukaan dan jendela, yang bukan saja memungkinkan pandangan dari dalam ke luar, tetapi juga sebaliknya. Fitur utamanya adalah tangga-tangga lebar menuju ke ruang kubah setinggi 36 meter yang dapat menampung 1.200 pengunjung dan menampilkan selubung beton melengkung serta dinding kaca. Tangga tersebut merupakan kiat arsitektur yang hendak mengungkapkan karakter antarbudaya pada masjid itu.

Masjid KAPSARC, Riyadh, Arab Saudi

sumber : https://www.lingkarwarna.com/

Masjid KAPSARC memiliki ruang sholat utama yang dicapai dari jembatan kaca yang mengarah ke pintu masuknya, dirancang sebagai kubus seluas 75 kaki persegi yang dilapisi dengan kulit berlapis yang dinamis. Masjid modern ini membungkus dinding dan langit-langitnya adalah interpretasi modern dari mashrabiyya. Lapisan kaca terluar dipisahkan dari lapisan dalam dari beton berlapis batu setinggi tiga meter dengan menara yang dilapisi serupa.

Masjid Permata Qolbu

sumber : http://ilhamaristanto.com/

Masjid Permata Qolbu di Jakarta merupakan masjid modern yang berada di kompleks perumahan Permata Mediterania. Masjid modern ini sekarang bisa dinikmati keindahan arsitekturnya oleh jamaah sekitar lokasi masjid maupun jamaah yang berasal dari luar kota. Masjid modern ini memiliki ciri kolom-kolom besar yang menonjol keatas dan bersekat sekat. Warna bangunan masjid didominasi dengan warna putih yang merupakan khas warna modern. Khas arsitektur modern lainnya ada pada motif modern di setiap dinding masjid. Masjid modern ini di malam hari akan tampak indah dan eksotis karena pantulan lampu-lampu kuning yang berada di setiap sela-sela sekat dinding.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *