6 Arsitektur Masjid Al Irsyad Parahyangan Yang Menakjubkan

6 Arsitektur Masjid Al Irsyad Parahyangan Yang Menakjubkan

Masjid Al Irsyad Parahyangan karya Ridwan Kamil adalah sebuah masjid dengan arsitektur modern yang berhasil mendapatkan nominasi dari Building Of The Year 2010 versi National Frame Building Association kategori religious architecture. Selain itu karya Ridwan Kamil ini juga menyabet penghargaan Green Leadership Award dari BCI Asia.

Masjid Al Irsyad Parahyangan memiliki arsitektur futuristik karena memiliki bentuk kubus sederhana yang terinspirasi dari bentuk Ka’bah kiblat umat Islam di Masjidil Haram. Masjid Al Irsyad Parahyangan menjadi sangat populer dengan arsitektur yang dimilikinya seiring dengan populernya sang arsitek masjid ini yaitu Ridwan Kamil. Masjid ini adalah bagian dari kawasan Al-Irsyad Satya Islamic School di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Kawasan ini memiliki luas tanah 1 hektar, sedangkan bangunan masjid di atas tanah tersebut seluas 1.871 meter persegi. Pada bagian-bagian masjid ini memiliki arsitektur mengagumkan yang mampu membuat mata memandang terpukau.

Warna Bangunan

Masjid Al Irsyad Parahyangan

sumber : https://ganaislamika.com/

Mengenal arsitektur Masjid Al Irsyad Parahyangan bisa di mulai dari melihat arsitektur eksteriornya. Masjid seluas 1.871 meter persegi ini didominasi dengan 3 warna diantaranya putih, hitam, dan abu-abu. Perpaduan 3 warna tersebut membuat masjid ini tidak begitu mencolok dari kejahuan, sehingga lebih menyatu dengan lingkungan alam yang ada di sekitarnya. Perpaduan tiga warna tersebut juga mampu membuat tempat ibadah berkesan tenang dan menciptakan kekhusyukan.

Lanskap

sumber : https://kotabaruparahyangan.com/

Lanskap atau seni taman Masjid Al Irsyad Parahyangan di buat berbentuk garis-garis melingkar yang mengelilingi bangunan masjid. Garis-garis melingkar ini merupakan simbol dari bentuk tawaf, karena masjid ini juga berbentuk kubus seperti Ka’bah di Mekah. Keindahan lanskap pasti tidak lepas dari keberadaan tanaman-tanaman. Di tanamnya pohon-pohon Ketapang Kencana di sekitar masjid menambah keasrian, keindahan, dan kesejukan.

Dinding

sumber : https://ganaislamika.com/

Dinding Masjid Al Irsyad Parahyangan memiliki arsitektur unik, dinding masjid ini terdiri dari susunan komplek beton (concrete block) dengan batu bata yang di susun rapi. Susunan batu bata dan concrete block menghasilkan celah-celah yang membentuk kaligrafi dua kalimat syahadat Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah. Kemudian celah-celah ini menjadi ventilasi udara alami yang membuat sirkulasi udara di dalam masjid menjadi sejuk.

Mihrab

sumber : https://sebandung.com/

Mihrab unik Masjid Al Irsyad Parahyangan menambah keindahan arsitektur interior masjid ini. MIhrab masjid dengan konsep terbuka tanpa ada dinding pembatas di depan arah kiblat membuat pencahayaan secara alami untuk di dalam masjid. Mihrab masjid ini bertambah indah dengan penerapan air kolam yang ada di depan mihrab. Udara sejuk dalam masjid selain dari ventilasi dinding yang berlubang, juga bisa berasal dari air kolam yang ada di depan mihrab. Pemandangan pegunungan yang langsung terlihat dari dalam masjid membuat suasana ibadah semakin khusyuk. Konsep mihrab terbuka membuat jamaah melihat keindahan pemandangan langsung yang diciptakan oleh Allah SWT agar setiap orang yang beribadah disini benar-benar merasakan kehadiran Allah Yang Maha Besar.

Ruang Utama

sumber : https://www.gomuslim.co.id/

Di siang hari yang cerah, cahaya alami matahari akan menembus ke dalam ruangan masjid ini membentuk sebuah elemen digital dua kalimat syahadat. Ketika senja, semburat cahaya matahari akan masuk ke dalam Masjid Al Irsyad Parahyangan melalui mihrab masjid dengan panorama matahari tenggelam terlihat dari dalam masjid. Pada malam harinya, cahaya lampu listrik dari dalam ruangan akan memancar keluar dan membentuk kaligrafi dua kalimat syahadat indah yang tampak dari luar masjid. Masjid Al Irsyad Parahyangan mampu menampung sekitar 1.500 jamaah. Kapasitas masjid juga dipengaruhi oleh tidak adanya tiang penyangga atau tiang penopang atap. Sehingga membuat ruangan menjadi lebih luas. Penyangga masjid ini digantikan dengan empat sisi dinding yang berfungsi juga sebagai pembatas.

Lampu Asmaul Husna

sumber : https://ganaislamika.com/

Ornamen langit-langit masjid dipenuhi dengan lampu berbentuk kotak yang berjumlah 99 lampu. Jumlah ini memberikan makna Asmaul Husna (99 nama-nama Allah). Masing-masing tulisan pada lampu tersebut dapat dibaca jelas, dimulai dari sebelah kanan depan hingga nama-Nya yang ke-99 yang terdapat di sebelah kiri belakang ruangan masjid. Unsur Islam tetap diterapkan pada bangunan modern ini, tetapi dengan konsep futuristik. Sehingga arsitektur masjid ini tidak kering dengan makna dan nilai Islam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *