Arsitektur Unik Masjid Cheng Ho Pandaan

Arsitektur Unik Masjid Cheng Ho Pandaan

Masjid Cheng Ho Pandaan Pasuruan adalah Masjid Cheng Ho kedua yang di bangun di Jawa Timur setelah Masjid Cheng Ho Surabaya. Yang berbeda pada Masjid Cheng Ho Pandaan adalah pembangunan masjid dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Sedangkan, Masjid Cheng Ho Surabaya didirikan atas prakarsa para sesepuh, penasehat, pengurus PITI (Pembina Iman Tauhid Islam dan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia)

Masjid Cheng Ho Pandaan

sumber : https://faktualnews.co/

Ikon baru pariwisata Kabupaten Pasuruan ini dipromosikan dalam bentuk kartu lebaran tahun 1431 H / 2010 M yang dibagikan gratis kepada masyarakat oleh PT Pos Cabang Kabupaten Pasuruan.

Lokasi Strategis Masjid Cheng Ho Pandaan, Pasuruan

sumber : https://www.google.com/maps

Jl. Raya Kasri No.18, Petung Sari, Petungasri, Kec. Pandaan
Pasuruan, Jawa Timur 67156

Lokasi Masjid yang strategis di pinggir jalan Provinsi, jalur utama dari Surabaya – Malang atau sebaliknya. Masjid Cheng Ho Pandaan persis berada di depan terminal bus Pandaan, cukup berjalan kaki sekitar 200 meter dari terminal untuk menuju masjid. Lokasi strategis masjid dikembangkan oleh pemerintah daerah dengan membangun rest area. Parkiran yang sangat luas bisa menampung puluhan bus pariwisata.

Dalam rest area juga tersedia toko sovenir dan jajanan sebagai oleh-oleh bagi pengunjung. Masjid Cheng Ho Pandaan di bangun tidak hanya bertujuan sebagai tempat ibadah saja, tetapi masjid ini menjadi wahana wisata yang bisa mendatangkan banyak pengunjung karena arsitektur unik bangunan yang dimilikinya. Kesegaran suasana khas Tretes Pasuruan bisa dinikmati di lantai 2 Masjid Cheng Ho Pandaan. Pengunjung juga bisa melihat pemandangan pegunungan Arjuno yang menawan dan pesona puncak Tretes Prigen dari jendela masjid di lantai 2.

Sejarah Singkat Masjid Cheng Ho Pandaan

sumber : https://www.pegipegi.com/

Pembangunan Masjid Cheng Ho Pandaan di gagas oleh Bupati Pasuruan yang bernama Jusbakir Aldjufri dengan tujuan sebagai landmark (penanda) bagi pengguna jalan yang melintas di wilayah tersebut. Lahan kosong milik dinas pertanian Pasuruan ini akhirnya menjadi tempat berdirinya Masjid Cheng Ho Pandaan. Masjid ini mulai dibangun pada tahun 2003 oleh pemerintah Kabupaten Pasuruan dengan dana sebesar Rp. 3,2 Milyar. Masjid ini sudah digunakan pertama kalinya pada tanggal 23 September 2006 pada bulan Ramadhan 1427 H untuk sholat tarawih. Baru pada tanggal 27 Juni 2008 oleh Bupati Pasuruan, Jusbakir Aldjufri.

Dipilihnya bentuk arsitektur bergaya Tiongkok memiliki tujuan untuk menunjukkan keuniversalan Islam yang tidak tersekat oleh perbedaan negara, budaya, dan sekat-sekat lainnya. Jadi Masjid Cheng Ho Pandaan ini lebih terbuka untuk umum karena yang memiliki pemerintah daerah Pasuruan.

Arsitektur Masjid Cheng Ho Pandaan

Arsitektur Masjid yang bergaya Tiongkok sangat tepat sebagai landmark supaya menjadi pusat perhatian banyak orang yang melintas dijalan depan lokasi masjid. Bangunan masjid yang mirip dengan klenteng ini memiliki arsitektur yang unik dan artistik yang memadukan tiga unsur arsitektur, yaitu Islam, Jawa dan Tiongkok. Ciri khas arsitektur Tiongkok bisa dilihat dari dominasi warna hijau, kuning, dan merah yang tampak pada eksterior masjid. Seperti menara berlapis-lapis dengan cat warna hijau muda di genting dan warna merah pada setiap tepian atap serta warna emas di puncaknya sehingga terlihat mencolok dan atraktif. Selain itu tiang, tembok dan berbagai ornamen seperti lampion yang menjadi ciri khas Tiongkok yang berwarna merah, hijau dan kuning.

Pintu Utama Khas Kuil Tiongkok

sumber : https://www.jalanbareng.com/

Pintu utama masjid kental dengan arsitektur Tiongkok, yang menandai bangunan ini masjid adalah kaligrafi tulisan Allah. Dari pintu utama masjid tampak perpaduan unsur Cina dan Islam. Warna merah dan kuning emas selalu dominan karena warna tersebut adalah warna khas masyarakat Tionghoa.

Prasasti Sejarah Masjid Cheng Ho

sumber : https://www.jalanbareng.com/

Prasasti sejarah Masjid Cheng Ho ditulis dengan Tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, Inggris dan China. Prasasti berada pada dinding pintu masuk masjid yang menceritakan seorang Laksamana asal Tiongkok yang beragama Islam yang bernama Muhammad Cheng Ho.

Jendela dan Pintu

sumber : https://www.jalanbareng.com/

Arsitektur Tiongkok pada Masjid Cheng Ho Pandaan secara detail terlihat pada jendela dan pintu. Perpaduan unsur Islam kaligrafi arab pada jendela dengan unsur Tiongkok membuat arsitektur semakin unik. Pintu khas berwarna merah dengan ukiran lubang-lubang sangat mirip seperti pintu di kuil-kuil negeri Tiongkok.

Mimbar Masjid

sumber : https://www.jalanbareng.com/

Interior Masjid Cheng Ho Pandaan yang paling menarik adalah mimbar tempat khutbah yang dibuat sangat megah. Mimbar dari bahan marmer dengan desain seperti singgasana kerajaan menambah keunikan arsitektur masjid ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *